Harga Gabah Turun Drastis Jadi Rp6 Ribu Per kilo, Tapi Harga Beras Masih Tinggi
Tampak pekerja sedang menjemur gabah di salah satu penggilingan di Wilayah Jatibarang, kemarin. Saat ini, harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan.-dokumen -tangkapan layar
INDRAMAYU- harga gabah yang awalnya Rp10 ribu per kilogram, sekarang anjlok jauh menjadi Rp 6 ribu per kologram.
Harga gabah kering giling (GKG) di angka Rp6 ribu per kilogram jelas di keluhkan para pengusaha penggilingan padi.
Penghasil beras terbesar nasional salah satunya daerah Indramayu, sehingga para petani di wilayah ini jelas sangat berdampak dengan penurunan harga gabah ini.
BACA JUGA:Gedung Setda Alami Kerusakan di Beberapa Bagian, PJ Walikota Temukan Botol Air Mineral di dalam Pipa
Seperi dikatakan, Mara, untuk harga gabah kering giling (GKG) di Kabupaten Indramayu saat ini di harga Rp6 ribu per kilogram.
“Harga gabah turun drastis. Di Indramayu GKG Rp 6.000 per kilogram, kalau di Majalengka Rp 5.600- 5.800 per kilogram, tapi harga beras masih dikatakan tinggi walaupun ikut turun berapa persen,” ujar Mara kepada Radar Indramayu pada hari Senin tanggal 18 Maret 2024.
Diungkapkannya, harga beras saat ini berada di kisaran Rp14 ribu sampai Rp16 ribu per kilogram, tergantung kualitas beras.
Sehingga, kata Mara, turunnya harga gabah tidak langsung membuat harga beras mengalami penurunan yang signifikan.
Hal itu, karena para petani kesulitan untuk menjemur gabah akibat cuaca buruk, sehingga membutuhkan waktu jemur lebih lama dibandingkan saat musim kemarau.
“Karena susah jemurnya jadi tetep saja beras masih agak mahal"
BACA JUGA:Mewakili Kota Cirebon, Avika Naura Inggrid Ikuti Lomba Pildacil KOAS Tingkat Jawa Barat
"Biasanya, saat musim kemarau, gabang selama 2 sampai 3 hari bisa kering, sekarang karena cuacanya tidak bagus apalagi kemarin hujan setiap hari, kita harus keluarkan biaya lebih,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, H Sutatang mengatakan, harga gabah di Kabupaten Indramayu telah mengalami penurunan harga cukup drastis.