Kemiskinan dan Sosiologi Agama

Ilustrasi--NUO

Hal tersebut digunakan sebagai upaya yang diajarkan dalam Islam agar dapat mengurangi angka kemiskinan meskipun sampai hari ini masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan.

BACA JUGA:Takut Tumbang, Pohon di Kawasan Bima Dilakukan Pemangkasan

Kemiskinan dalam Perspektif Sosiologi Agama Sosiologi agama merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang fenomena sosial keagamaan masyarakat.

Ada adagium yang telah mengakar kuat di masyarakat yaitu “buah tidak jatuh jauh dari pohonnya” kemiskinan yang terjadi di masyarakat bukan karena struktur politik kekuasaan dalam pembuatan kebijakan yang timpang.

Namun, warisan dari bapak-nenek moyang mereka, jika seseorang lahir dari keluarga yang miskin maka kemungkinan besar menjadi keluarga yang miskin.

Selain itu, tradisi kemiskinan yang diwariskan oleh keluarga maupun lingkungan sekitar dianggap tidak memiliki tradisi menjadi orang kaya atau menjadi orang yang berbeda dengan masyarakat lainnya, bukan karena faktor kekuasaan politik.

BACA JUGA:Bulog Siapkan Stok Beras Lebih Banyak Untuk Menstabilkan Harga

Akan tetapi, faktor internal yang sedari awal memiliki tradisi miskin. Dalam masyarakat beragama khususnya masyarakat muslim berbagai respon yang seringkali dilontarkan seperti; menerima keadaan bahwa Tuhan tidak pernah salah atau memberikan cobaan di luar batas kemampuan umatnya.

Tuhan telah memilihnya sebagai orang yang hidup miskin dan itu sebagai takdir dan tidak perlu disesali yang perlu dilakukan adalah mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan bukan malah mengingkarinya.

Inilah fakta yang terjadi di masyarakat. Baginya kemiskinan adalah takdir Tuhan yang harus dinikmati.

Padahal, jika kemiskinan merupakan takdir Tuhan, maka takdir tersebut bisa diubah tergantung individu atau kelompok masyarakat. 

BACA JUGA:Aktifitas Warga Terganggu, Ruas Jalan Sindanglaut - Pabuaran Rusak Parah

Agama mengajarkan kepada umatnya agar tidak berdiam diri dan menerima takdir hidup dalam kemiskinan.

Akan tetapi agama mengajarkan untuk membangun etos kerja yang tinggi dalam dirinya untuk menuju kesejahteraan agar jauh dari kehidupan kemiskinan dan tetap berpegang teguh pada ajaran agama. (*)

Penulis adalah Ketua Madani Private Learning

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan