Eep: Pilpres 2024 Tak Mungkin Satu Putaran

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyapa pendukung pada kampanye akbar terakhir di Jakarta International Stadium atau JIS, Sabtu 10 Februari 2024.-Tim Media Amin-radar cirebon

JAKARTA- Pengamat politik dari Polmark, Eep Saefullah Fatah menilai Pilpres 2024 tidak mungkin berjalan satu putaran. Eep juga memprediksi pemilihan presiden pada 14 Februari 2024 bakal berlangsung dalam dua putaran.

Ia sekaligus membantah narasi yang selama ini yang digaungkan oleh Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran. Ia mengatakan hal itu diambil dari survei yang dilakukan pada 14 sampai dengan 25 Januari 2024 terhadap 2.600 responden di seluruh Indonesia.

“Orang-orang mengatakan pasti 1 putaran, tidak, masih terbuka kemungkinan 2 putaran," kata Eep Saefulloh Fatah dalam acara podcast Gaspol!, baru-baru ini.

Hal ini, kata Eep, karena masyarakat memikirkan secara matang untuk memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. "Sebab, pemilihan umum di Indonesia itu selalu ditandai oleh para pemilih yang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk memfinalkan pilihannya," tambahnya.

BACA JUGA:Partai Gelora Kampanye Terakhir Pemilu 2024, Konvoi Damai Sapa Masyarakat Kota Cirebon

Dari survei yang dilakukan oleh Polmark Indonesia, sebanyak 25 persen pemilih masih labil atau belum menentukan pilihannya sampai sekarang. Sebanyak 14 persen di antaranya masih mempertimbangkan pilihannya sampai mendekati hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.

“Di survei nasional kami yang terakhir dengan 2.600 responden itu, masih ada 25 persen pemilih yang akan memutuskan setelah semua debat mereka tonton, akhirnya, setelah 4 Februari, itu kan sudah mepet, 10 hari lagi pencoblosan,” jelasnya.

Dengan hasil survei yang telah dilakukan Polmark Indonesia, Eep yakin pilpres akan berlangsung dalam dua putaran. Dalam survei yang digelar Polmark, Eep mengatakan bahwa setidaknya ada 25 persen pemilih yang belum menentukan pilihan sampai dengan saat ini. Salah satunya, mereka masih menunggu dan ingin melihat debat capres terakhir yang digelar KPU 4 Februari 2024 selesai.

“Sebab, pemilihan umum di Indonesia itu selalu ditandai oleh para pemilih yang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk memfinalkan pilihannya," ucap dia.

BACA JUGA:Menumbuhkan Kecerdasan Anak

Tidak hanya itu, 14 persen di antaranya masih menimbang-nimbang pilihannya sampai mendekati hari pencoblosan yakni pada 14 Februari 2024 mendatang.

“Di survei nasional kami yang terakhir dengan 2600 responden itu, masih ada 25 persen pemilih yang akan memutuskan setelah semua debat mereka tonton, akhirnya, setelah 4 Februari. Itu kan sudah mepet, 10 hari lagi pencoblosan," kata Eep.

“Lalu, kemudian (ada yang menentukan pilihan) setelah kampanye selesai, itu 10 Februari, tinggal 4 hari lagi hari H (pencoblosan) di masa tenang 11, 12, 13, dan yang terbesar justru di hari H, 14 persen lebih, gabungannya 25 persen," sambungnya.

Dengan penelitian yang dilakukan Polmark Indonesia, Eep meyakini Pilpres 2024 berlangsung dalam 2 putaran. Terlebih, dalam proses pemilihan umum (pemilu) yang demokratis terdapat tiga kelompok yang berperan. Satu bintang, dua penentu, tiga wasit atau penyelenggara.

Tag
Share