Gawat! 41 TPS Rawan Bencana, Inilah 4 Lokasinya Se-Kabupaten Indramayu

BERI KETERANGAN: Puluhan TPS rawan bencana banjir. Ketua KPU Indramayu Masykur MPd menjelaskan persiapan pelaksanaan Pemilu 2024 termasuk antisipasi TPS rawan bencana.-anang syahroni-radar cirebon

INDRAMAYU-Sebanyak 41 tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Indramayu terindikasi rawan bencana saat proses Pemilu 2024 mendatang.

Puluhan TPS rawan bencana itu tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Terisi, Gantar, Kandanghaur, dan Kecamatan Bongas.

“Mayoritas rawan bencana banjir, tersebar di empat kecamatan, selebihnya masuk dalam kategori TPS aman semua,” ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indramayu, Masykur MPd pada Radar Indramayu, Selasa (30/1).

Lebi lanjut, dijelaskan  Masykur, untuk Kecamatan Terisi 11 TPS rawan bencana banjir, sedangkan 5 TPS akses jalan licin. 

BACA JUGA:Pengendalian Inflasi dengan Gerakan Pangan Murah

Sedangkan di Kecamatan Gantar, lanjutnya, ada 3 TPS rawan bencana banjir dan 4 TPS rawan angin kencang. 

“Sementara itu, di Kecamatan Kandanghaur terdapat 7 TPS rawan bencana banjir air pasang, dan di Kecamatan Bongas terdapat 11 TPS rawan bencana banjir,” ungkap Masykur.

Untuk mengatisipasi hal tersebut, sambungnya, KPU Indramayu bersama PPK dan PPS di kecamatan dan desa melakukan mitigasi bencana alam. 

Salah satunya, sambungnya, dengan mencarikan tempat atau lokasi TPS yang lebih aman jika terjadi banjir. 

BACA JUGA:Etik Teknologi

Sementara itu, untuk TPS yang akses jalannya licin karena proyek irigasi, katanya, KPU sudah menyampaikan kepada pihak perusahaan agar segera melakukan pengerasan jalan. 

“Kita juga sudah tinjau bersama unsur muspika untuk TPS yang rawan bencana itu, kita pastikan lokasi yang akan dijadikan TPS bisa aman dari potensi bencana alam,” kata Masykur. 

Kepada sejumlah awak media, Masykur menegaskan, pihaknya juga telah memerintahkan kepada anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) agar selalu koordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan untuk terus memantau situasi dan kondisi perkembangan alam saat ini. 

“Dengan koordinasi yang intensif diharapkan bisa mengantisipasi sejak dini potensi kerawanan bencana,” pungkasnya. (oni)

Tag
Share