Peran Guru Versus AI

Ilustrasi--freepik

Seperti Nasihat Ki Hajar Dewantara, bahwa hakikat pendidikan adalah mengembangkan karakter, pikiran, dan jasmani siswa.

BACA JUGA: Harus Memiliki Pengalaman Luas, Tantangan Guru Agama Makin Berat

Jika berkaca dari nasihat Ki Hajar Dewantara tersebut, maka guru tidak akan tergantikan oleh kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan mungkin bisa memberikan ilmu pengetahuan pada siswa, tetapi mengembangkan karakter tidak bisa dilakukannya.

Hal tersebut merupakan peran guru dalam menginspirasi, memotivasi, dan membuat siswa menjadi pelajar yang baik.

Lebih lanjut, jurnal dari Sukma Deri dan kawan-kawan (2019) menjelaskan, kebutuhan psikologis siswa adalah kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, mandiri, sosial dan belajar secara berkelanjutan. Empat hal tersebut tidak dimiliki oleh sebuah AI. Di sini peran guru yang tak bisa tergantikan oleh teknologi.

Selain itu, hal yang membedakan antara seorang manusia yang mendidik dan sebuah AI adalah perasaan. Sosok guru mempunyai perasaan simpati, empati, kasih sayang, dan toleransi. Sesuai Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah kompetensi pedagogis, sosial, kepribadian, dan profesional.

BACA JUGA:Dianggap Memberatkan, PHRI Tolak Kenaikan Pajak Hiburan

Guru melalui kompetensi sosial menjadi sebuah harapan bagi siswa untuk meningkatkan jiwa sosial antar sesama manusia. Oleh karena itu, tujuan guru dalam mengajar tidak hanya sekadar transfer ilmu, tetapi juga membimbing, mengarahkan, memotivasi, dan mengevaluasi proses belajar dari seorang siswa.

Dalam filosofi Jawa, kata guru memiliki makna digugu dan ditiru. Digugu artinya dipercaya dan dipatuhi. Oleh karena itu, setiap ucapan dan nasihat guru harus bisa dipercayai oleh siswa. Kata ditiru artinya dicontoh. 

Sebagai seorang guru harus bisa dicontoh dan menjadi teladan bagi para siswa. Hal ini yang tidak dapat dimiliki oleh sebuah AI. Menjadi seorang guru memang bukan tugas yang mudah, tetapi harapan pendidikan Indonesia berada di tangan para guru. (*)

Penulis adalah Ketua Madani Private Learning

Tag
Share