Jaga Kesehatan dari Minuman Manis
Ilustrasi--
Oleh: Fitri Ainurizki Skep
MINUMAN manis mudah ditemukan di sekitar kita. Bahkan sudah menjadi minuman favorit anak muda. Namun tanpa disadari, di balik rasanya yang nikmat, terdapat bahaya mengintai.
Tingginya kandungan gula yang melebihi kebutuhan gula harian, dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Contohnya dalam minuman kopi mengandung 1000 kalori.
Dalam es teh mengandung 150 kalori yang dapat mempercepat kenaikan berat badan, meskipun teh juga mengandung bahan yang mencegah penyakit.
Dalam minuman soda mengandung 240 kalori yang dapat menghambat rasa kenyang.
BACA JUGA:Dekriminalisasi Pelaku Narkoba
Kementerian Kesehatan RI mencatat, 61,27 persen penduduk Indonesia usia tiga tahun ke atas mengonsumsi minuman manis lebih dari satu kali per hari.
Sebanyak 30,22 persen orang mengonsumsi minuman manis sebanyak satu sampai enam kali per minggu. Terdapat penelitian yang menunjukkan, mengonsumsi dua hingga enam gelas minuman manis setiap minggu, dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 6 persen.
Mengonsumsi satu hingga dua gelas minuman manis setiap hari, dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 14 persen. Yang membuat minuman manis berbahaya adalah kandungan gula. Gula menjadi salah satu sumber energi utama bagi tubuh.
Untuk menjaga kesehatan tubuh, mengonsumsi gula perlu dibatasi. Disarankan konsumsi gula tidak melebihi 5 persen dari kalori harian yang dibutuhkan.
BACA JUGA:Wasit Sahkan Gol Kedua Irak ke Gawang Indonesia yang Kontroversial, Begini Penjelasannya
Ini berarti, orang dewasa tidak lebih dari 30 gram gula atau tujuh sendok teh setiap hari. Anak usia 7-10 tahun tidak lebih dari 24 gram (6 sendok the) setiap hari. Anak-anak usia 2-6 tahun tidak melebihi 19 gram (4 sendok the) setiap hari.
Apa yang terjadi jika mengonsumsi minuman manis berlebihan? Minuman manis umumnya mengandung gula dan pemanis yang dapat merusak enamel gigi. Sudah banyak bukti gula membuat gigi berlubang, keropos, menghitam, dan menimbulkan sakit gigi. Ini karena bakteri penyebab gigi berlubang suka memakan gula yang tertinggal di dalam mulut.
Selain itu, simpanan kalori berlebihan dari gula dapat menyebabkan obesitas. Obesitas sering dikaitkan dengan diabetes. Ini karena salah satu penyebab diabetes adalah obesitas.