Wawancara dengan Sekjen DPN Partai Gelora Mahfuz Sidik: Visi Baru Perjuangan Politik Umat

Sekjen DPN Partai Gelora, H Mahfuz Sidik MSi.-ist-Radar Cirebon

BACA JUGA:Mahfuz Sidik: Ada Arus Gelombang Perpindahan Kepemimpinan dari Generasi Tua ke Muda

Tanya:

Contoh sederhanya bagaimana?

Jawab:

Misalnya ada yang bilang agar capres diuji kemampuan sholat dan baca quran. Ada juga yang usul agar calon pemimpin diperiksa nasab atau garis keturunan keumatannya. 

Ya itu pas untuk memilih ketua umum Ormas atau jam’iyyah Islam. Calon pemimpin harus kita uji ide dan komitmennya tentang bagaimana membangun dan memajukan bangsa dan negara yang besar ini. 

Saya ambil contoh lagi soal Palestina. Jika kita mendukung kemerdekaan Palestina, itu tidak cukup hanya dengan demo massa umat,  penggalangan bantuan dan istighotsah. Tapi perlu peran negara dan pemimpin negara yang kuat dan mampu menekan negara Israel dan Amerika Serikat. 

Karena zionis Israel itu sudah jadi negara yang juga kuat. Presiden Jokowi misalnya, sekarang ini diakui peran dan pengaruhnya di dunia Islam dan dunia Internasional dalam hal dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina.

Tanya:

Tapi masih ada pandangan bahwa umat Islam harus mendukung calon pemimpin yang betul-betul mewakili umat?

Jawab:

Apakah kita menerima pemahaman bahwa umat itu hanya sebatas yang beragama Islam? Tentu saja tidak! Seluruh manusia oleh Allah kan juga disebut umat. “Bahwasanya manusia itu adalah umat yang satu”. 

Umat manusia di muka bumi ini sekarang dikelompokkan ke dalam negara-negara. Jumlah negara yang diakui PBB ada 200 dengan 50 negara diantaranya mayoritas berpenduduk muslim. Nah di setiap negara, penduduknya juga dikelompokkan lagi berdasarkan berbagai macam identitas; yaitu suku, bahasa dan juga agama. Tetapi mereka semua terikat oleh satu organisasi resmi yang bernama negara. Inilah yang dimaksud negara bangsa atau nation state. 

BACA JUGA:Wawancara dengan Sekjen Partai Gelora, Mahfuz Sidik: Kenapa Harus Ada Parpol Baru?

Tanya:

Tag
Share