Banjir Lagi: Drainase di Kota Cirebon Butuh Penanganan Segera

Para pengendara terjebak banjir di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon, Jumat sore, 28 Februari 2025.-ade gustiana-radar cirebon

CIREBON- Hujan deras di Kota Cirebon selalu membuat masyarakat merugi. Infrastruktur rusak, mobilitas yang terhambat, hingga paling remeh-temeh: kendaraan mogok. Tak berkutik karena banjir.

Sejumlah ruas jalan utama di Kota Cirebon lumpuh akibat banjir Jumat sore (28/2/2025). Sebabkan kemacetan panjang. Salah satu titik langganan adalah Jalan Terusan Pemuda. Sama sekali tak bisa dilalui kendaraan dari dua arah. Ketinggian air hingga lutut orang dewasa.

Lalu lintas di Jalan Brigjen Dharsono pun terhambat. Paling terdampak dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) diabaikan fungsinya. Kendaraan mengular hingga perempatan APILL Gua Sunyaragi.

APILL digantikan oleh masyarakat yang mengatur arus lalu lintas. Buka/tutup jalan dilakukan secara kondisional. Jalan Brigjen Dharsono tepatnya di depan RRI juga terendam air setinggi betis orang dewasa. Kendaraan harus lebih melipir ke kanan jalan untuk menghindari knalpot terendam air. “Haduh, macet. Banjir maning bae," keluh salah seorang pengendara motor yang melintas.

BACA JUGA:Awal Ramadan 2025 Sama, Menteri Agama: Insya Allah Idul Fitri Juga Sama

Pun dengan Jalan Pemuda. Juga tak bisa dilewati, baik kendaraan roda 2 atau 4. Mereka harus mencari alternatif. Terpantau sejumlah pengendara yang nekat melintas mogok di tengah jalan. Kemudian di Jalan Dr Cipto Mangunkusumo. Titik terparah di depan SMKN 2 Cirebon. Sama seperti di Bypass Brigjen Dharsono, jalan tak bisa dilalui seutuhnya. Sungai-sungai di sekitarnya meluap. Dari perempatan Pusdiklatpri, kendaraan mengular. Kecepatan tak lebih dari 5 kilometer/jam.

Ya, hujan deras yang mengguyur Kota Cirebon menyebabkan sejumlah ruas jalan utama tergenang banjir. Titik lainnya adalah Jalan Perjuangan, dan Jalan Ciremai Raya di kawasan Perumnas Harjamukti Kota Cirebon.

Diketahui, hujan deras mengguyur Kota Cirebon terjadi sejak pukul 14.30 WIB hingga pukul 17.00. Derasnya hujan, membuat selokan dan saluran pembuangan yang berada di sekitarnya tak mampu menampung tingginya debit air. 

Kondisi tersebut diperparah dengan eksisting drainase di sekitar badan jalan tersebut yang memang tidak berfungsi dengan cukup baik. Sehingga air menggenang di badan jalan dan membuat pengendara kesulitan melintas.

BACA JUGA:Kejagung Geledah Terminal BBM Tanjung Gerem Milik Pertamina Patra Niaga

Di Jalan Ciremai Raya misalnya, genangan air setinggi 20 cm hingga 50 cm membuat antrean yang cukup panjang. Terutama di sekitar perempatan lampu merah Perum dari arah Jalan Ciremai. 

Edi, seorang pedagang di Jalan Ciremai Raya mengungkapkan bahwa genangan langsung terjadi tak lama setelah hujan deras itu turun. Ia menilai bahwa, kondisi demikian memang kerap terjadi tatkala hujan deras mengguyur daerah tersebut. “Tadi gak terlalu lama setelah hujan turun, airnya sudah tinggi. Hujannya juga memang langsung besar," katanya kepada Radar Cirebon. (ade/awr)

 

Tag
Share