Dugaan Malpraktik, Makam Ibu dan Anak di Indramayu Dibongkar untuk Otopsi
Polisi melakukan otopsi dengan membongkar makam ibu dan anak di TPU Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu. Foto: anang syahroni-radar indrarayu.-ist-Radar Cirebon
Peristiwa meninggalnya ibu dan anak saat menjalani proses persalinan di RSUD MA Sentot Patrol, Indramayu, terus didalami polisi.
Pada Selasa 2 Januari 2024, makam ibu bernama Kartini (32) dan bayinya dibongkar untuk kepentingan otopsi.
Pembongkaran makam warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, itu juga sudah mendapat persetujuan pihak keluarga.
Proses otopsi dilakukan dokter forensik dari Bidokkes Polda Jabar dan tim Direktorat Kriminal Khusus Polda Jabar.
Pembongkaran makam untuk kepentingan otopsi itu dilakukan sejak pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB dan selesai jelang tengah siang hari.
BACA JUGA:Minat untuk Menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) Cukup Tinggi
Kapolres Indramayu AKBP Dr M Fahri Siregar SH SIK MH melalui Kasat Reskrim AKP Hillal Adi Imawan mengatakan otopsi merupakan bagian dari pemenuhan penyelidikan kasus kematian ibu dan bayi saat menjalani proses persalinan di RSUD MA Sentot.
“Pelaksanaanya (otopsi) dilakukan di areal pemakaman Desa Kertawinangun. Dari Bidokkes Polda Jabar dan Tim Direktorat Krimsus Polda Jabar yang melakukan otopsi. Untuk kasus sendiri tetap kami dari Polres Indramayu yang menangani," ujar Hillal kepada media di sela-sela proses otopsi.
Hillal mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 6 saksi. Yakni suami sekaligus ayah korban, keluarga korban, dan bidan. “Pihak rumah sakit, kita juga sudah lakukan pemanggilan tapi pihak RS minta ditunda. Kita agendakan minggu depan. Proses otopsi ini tentunya atas persetujuan keluarga korban. Yang kita otopsi dua jenazah, ibu dan bayi," paparnya.
Sementara itu, Tasrun (30), yang melihat proses pembongkaran makam istri dan anaknya, terlihat memendam rasa sedihnya. Di hadapan awak media, kia berharap dengan otopsi itu akan diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab pasti meninggalnya istri dan anaknya saat menjalani proses persalinan di RSUD MA Sentot Patrol.
BACA JUGA:Saksi Parpol Pilih Mundur karena Ingin Daftar KPPS
Pihaknya menduga adanya malpraktik dilakukan pihak rumah sakit saat kejadian itu terjadi. “Biar terang terungkap, karena istri setahu saya tidak memiliki penyakit apapun. Saya curiga adanya kesalahan saat persalinan yang mengakibatkan istri dan anak meninggal," ujarnya.
Seperti diketahui, peristiwa meninggalnya ibu dan bayinya sempat viral di sosial media, tepatnya pada Selasa 19 Desember 2023. Dalam video berdurasi 21 menit 17 detik yang tersebar di Facebook, terlihat ibu dan bayinya masih berada di tempat tidur rumah sakit ditemani keluarganya.
Tampak isak tangis seorang perempuan yang sedang merekam video tersebut. Aksinya merekam kejadian tersebut diduga karena kesal dengan pelayanan pihak rumah sakit saat persalinan hingga ibu dan bayi meninggal dunia. (oni)