Suka Dua Pengusaha Rental Mobil di Kabupaten Majalengka, Risiko Mobil Digelapkan, Modusnya Sewa Jangka Panjang
Andi Siswanto mengungkap perjalanan usaha rental mobil di Majalengka, hingga pernah mengalami mobil rentalnya digelapkan oleh oknum penyewa.-ONO CAHYONO-radar majalengka
BACA JUGA:Butuh 12 Ribu PJU untuk Wujudkan Cirebon Terang
Sewa jangka panjang untuk mobil rental tersebut biasanya mencapai Rp7 juta per mobil. Sementara itu, sewa harian (24 jam) untuk mobil rental berkisar antara Rp350.000 hingga Rp450.000, tergantung pada tipe mobil yang disewa.
Meski demikian, Andi menyatakan bahwa sejak awal dirinya sudah melakukan seleksi ketat terhadap para penyewa mobil rental miliknya.
Selain itu, ia juga melakukan tindakan preventif, yakni memasang GPS di setiap mobil.
“Dari 15 unit yang ada di Andi Rent Car, semuanya terpasang GPS. Setiap mobil rental dilengkapi dengan 2 hingga 5 GPS. Ini bertujuan untuk memudahkan pengecekan dan pelacakan mobil rental,” tutur Andi.
BACA JUGA:Antisipasi PMK, Perketat Pengawasan Ternak
Kasus yang dialami Andi tentu bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi pada para pengusaha rental mobil lainnya di berbagai daerah.
Tidak jarang, untuk menarik kembali mobil rental yang digelapkan, dilakukan eksekusi dengan mengambil mobil tersebut langsung di jalan atau di rumah penyewa.
“Oknum penyewa yang berani menggelapkan mobil rental biasanya adalah orang-orang dekat. Sebab, kalau penyewa dari jauh, kebanyakan aman-aman saja,” tambah Andi.
Andi tidak menampik bahwa setiap usaha pasti mengandung risiko, termasuk usaha rental mobil. Pasalnya, dalam sewa mobil rental, pembayaran kontrak biasanya dilakukan di muka.
BACA JUGA:Kembangkan Pertanian Irigasi Padi Hemat Air
“Tidak ada masalah selama kontrak berjalan lancar. Masalahnya muncul ketika kontrak berakhir, tetapi pembayaran belum diterima, sementara mobil rental belum juga dikembalikan,” ungkap Andi.
Andi menambahkan bahwa dalam upaya mengambil kembali mobil rental yang digelapkan, ia selalu mengikuti prosedur persuasif sesuai SOP.
“Kami tidak langsung mengeksekusi. Kami lakukan secara persuasif. Misalnya, saat mengambil mobil yang diketahui berada di salah satu daerah berdasarkan GPS, kami melibatkan pihak desa dalam proses pengambilannya,” kata Andi.
BACA JUGA:Berharap Bisa Tekan Stunting