Beristirahat
Ilustrasi beristirahat.--freepik.com
BACA JUGA:Pembagian Nasi Kotak Warnai Peringatan HUT ke-52 PDIP dan HUT ke-17 TMP
Makin tinggi kedudukan seseorang makin sibuk. Hari-harinya dipenuhi dengan program mengerjakan kepentingan banyak orang. Para direktur menghabiskan waktunya lebih banyak dari bawahannya.
Para kepala daerah hari-harinya dipenuhi dengan menyiapkan segala hal yang dapat membahagiakan rakyatnya. Mereka terus berpikir dengan kekuatan lahir dan batin melaksanakan program kerakyatan.
Para menteri tidak mempunyai hari libur untuk dirinya dan keluarganya. Lahir dan batinnya diikatkan kepada tugas menyusun pikiran agar tugas yang diamanahkan Presiden berhasil dilaksanakan. Mereka yang sibuk dengan pekerjaan seringkali tidak mempunyai waktu khusus untuk beristirahat,
Beristirahat adalah waktu pemulihan. Tubuh mempunyai keterbatasan. Biasanya, jika yang empunya merasakan, tubuh memberikan sinyal berupa kelelahan.
BACA JUGA:Angkot Terbakar setelah Isi Pertalite
Jika si empunya juga tidak menyadarinya, tubuh sampai pada kondisi sakit yaitu kondisi anggota tubuh tidak lagi dapat menjalankan perintah si empunya.
Tubuh memaksa si empunya beristirahat. Inilah kasus yang dialami sahabat Anna. Dia terpaksa beristirahat. Dia dipaksa berdiam karena tubuh tidak bisa membawa si empunya ke mana-mana. Banyak pekerja keras yang tidak memperhatikan sinyal yang disampaikan tubuh.
Mereka terus menjalankan kegiatan seperti biasanya. Kesadaran akan keterbatasan seharusnya dapat menyelamatkan dari kondisi yang tidak diinginkan, seperti sakit.
Teman-teman Anna Sabandina bekerja seharian selama 5 hari. Mereka berkantor mulai pukul 8.00 sampai dengan pukul 17.00. Sehari mereka berada di kantor selama 9 jam. Selama sepekan mereka berada di kantor 45 jam. Berapa jam mereka bersama dengan keluarga sejak Senin sampai dengan Jumat? Memang mereka mempunyai waktu Sabtu dan Ahad.
BACA JUGA:Persatuan PPPK: Jangan Ada Diskriminasi, Samakan Semua Jadi ASN
Apakah 2 hari itu dapat menggantikan yang hilang selama sekian jam selama 5 hari? Kehilangan waktu tidak dapat diganti dengan waktu lain. Waktu selalu berbeda. Hari sama, tetapi kondisinya berbeda. Jumlah pertemuan bisa digantikan jumlahnya, tetapi suasana tidak tergantikan. Waktu membawa suasana berlalu dan sulit untuk dikembalikan.
Waktu tidak pernah bisa diulang. Kondisi mungkin bisa dimiripkan. Kondisi yang sama tidak dapat dilaksanakan pada waktu yang sama. Oleh karena itu, kita harus berupaya menyeimbangkan dengan benar segala hal yang menjadi tanggung jawab dalam kehidupan. Semua harus dijalani dengan kesesuaian bermakna.
Kita sering menunda waktu istirahat, misalnya sepekan sekali. Pada akhir pekan kita sibuk mencari suasana baru. Kita berjalan kaki, bersepeda, bermotor, atau bermobil ke luar kota. Kita menginap di vila, di hotel mewah, makan di tempat nyaman (mencari suasana baru: makan menghadap sawah atau gunung). Kita rancang bersama dengan keluarga sepekan sekali dan itu membutuhkan biaya.
Anna memperhatikan setiap akhir tahun orang-orang berliburan bersama-sama. Kondisi ini memacetkan jalan, memenuhkan tempat hiburan, memadatkan pasar dan pusat belanja. Kita beristirahat dalam kelelahan. Sekian hari berlibur dan setibanya di rumah badan lelah. Dalam kelelahan kita mulai bekerja lagi.