Satu Dapur MBG Cirebon Libatkan 47 Orang, Diawasi Ahli dari BGN
Salah satu dapur atau SPPG untuk program makan bergizi gratis di Sekar Kemuning, Karyamulya, Kota Cirebon.-dedi haryadi-radar cirebon
CIREBON- Yayasan Miftahul Ulum di Sekar Kemuning, Karyamulya, ditunjuk Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai salah satu dapur atau SPPG untuk program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Cirebon.
Pihak yayasan pun memastikan proses produksi makanan sesuai dengan standar dari BGN. Hal itu seperti disampaikan Ketua Pembina Yayasan Mitahul Ulum Otong Iip.
“Makanan yang kami siapkan tentu sesuai standar BGN. Jadi kami sudah membuat standarisasi menu yang standar bergizi seperti apa. Program ini sepenuhnya berada di bawah pengawasan BGN,” katanya.
Menurut Otong Iip, setiap hari menu paket MBG sudah ditentukan. Mengingat program ini berada di bawah kontrol dari BGN, maka di dapur SPPG terdapat ahli gizi dari BGN yang bertanggung jawab terhadap kualitas makanan. “Kontrol terhadap gizi menjadi prioritas. Jadi gak asal memberikan menu makanan. Bakal ada takarannya," ujarnya.
BACA JUGA:Akhirnya, Dapur MBG Cirebon Ngebul pada 13 Januari 2025
Otong menyebutkan, ada variasi menu yang diberikan setiap hari kepada siswa. Dari hari ke hari menu yang disediakan bervariasi. Mulai dari ikan, nasi, sayur-mayur, ayam, telur, ikan dan sebagainya. “Kami distribusikan selama 6 hari, tapi bergantung sekolahnya. Kalau hari Sabtu libur, ya kami distribusikan hanya 5 hari," sebutnya.
Dalam operasional dapur, kata Otong, melibatkan kurang lebih 47 orang tenaga kerja. Mulai dari kepala dapur hingga pencuci piring. “Ada tukang masak, tukang gudang, driver, kenek, tukang packing, dan lain-lain. Jadi, sudah secara struktur. Secara rinci, kami bagi puluhan orang itu untuk bekerja di dapur," terangnya kepada Radar Cirebon.
Dengan pengelolaan yang terorganisir ini, Otong berharap program MBG dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi para siswa di Kota Cirebon.
Perlu diketahui, program MBG merupakan salah satu program strategis Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan menciptakan generasi yang sehat dan cerdas melalui pemenuhan gizi yang seimbang. Program ini juga jadi bagian dari upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan meningkatkan kualitas gizi pada anak-anak dan masyarakat secara umum.
BACA JUGA:Patrick Kluivert Janjikan Sepak Bola Atraktif
Berdasarkan Perpres Nomor 83 Tahun 2024, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya gizi yang baik bagi kehidupan sehari-hari.
MBG dilaksanakan di 100 Satuan Pelayanan yang tersebar di 38 provinsi di seluruh Indonesia. Program ini didanai oleh anggaran dari Kementerian Keuangan melalui Badan Gizi Nasional. (awr)