Judol Effect, Masjid pun Terpengaruh?

Yanto S Utomo, CEO Radar Cirebon Group-istimewa-radar cirebon

Natsir juga menyebutkan jika dana judol itu mengalir ke beberapa negara ASEAN. Paling banyak di 3 negera: Thailand, Filipina, dan Kamboja. Berdasarkan hasil analisis PPATK, ribuan rekening digunakan sebagai transaksi keuangan judol. Sementara para pemain judol di Indonesia, diungkapkan Natsir, mencapai 3,2 juta orang.

BACA JUGA:Bentrok Geng Motor di Cirebon, 1 Pelajar Tewas

“Sejauh ini 5.000 rekening diblokir. Hasil identifikasi terdapat 3,2 juta identifikasi pemain. Mereka rata-rata melakukan transaksi mulai dari Rp100 ribu hingga Rp200 ribu," ujarnya. 

Natsir Kongah sangat menyayangkan maraknya para pemain judol di Indonesia. Sebab menurutnya, para pemain itu mayoritas kalangan menengah ke bawah.  Dari data yang dia miliki, hampir 80 persen dari 3,2 juta pemain tersebut, menunjukkan gambaran keresahan. Khususnya dalam kehidupan berkeluarga. 

“Ada pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, ini cukup mengkhawatirkan. Pendapatan keluarga katakan Rp200 ribu per hari. Kalau Rp100 ribunya digunakan untuk judol, kan signifikan mengurangi gizi dari keluarga yang ada," begitu Natsir menggambarkan.

Lalu apa kaitannya dengan rendahnya masyarakat yang bersedekah, terutama di masjid-masjid? Entahlah. Kurang tahu pasti. Apakah memang ada kaitannya atau tidak.

BACA JUGA:Papa Cookies Kini Hadir di Cirebon

Namun yang jelas, informasi dari berbagai masjid menunjukkan, jika jumlah dana sedekah menurun cukup besar. Bahkan penurunannya ada yang nyaris setengahnya bila dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan sedekah terjadi di berbagai masjid dari berbagai tingkatan. Dari masjid kecil hingga yang besar.

Ini memang agak aneh. Jika penurunan orang bersedekah karena akibat tertentu, seperti pandemi, bisa dimaklumi. Karena ada larangan orang untuk datang ke masjid-masjid. Juga ekonomi yang amburadul.

Sekarang ini jumlah jamaah di berbagai masjid justru bertambah ramai. Tetapi, mengapa uang sedekah yang diperoleh rumah-rumah ibadah malah cenderung turun? 

Penurunan terbesar terjadi dari pendapatan kotak-kotak amal. Selain itu juga dari sedekah yang melalui bank maupun digital. Pasti ada “sesuatu” yang menyebabkan penurunan tersebut. Nah, bisa jadi “sesuatu” itu adalah “Judol Effect”. 

BACA JUGA:Lampu Penerangan untuk Lokasi Bencana

Memang sulit menarik kesimpulan hubungan antara judol dengan sedekah. Hanya saja, bisa jadi pendapatan sedekah yang menurun ini, di antaranya sangat dipengaruhi oleh lesunya ekonomi nasional. Karena ekonomi sedang lesu, terutama akibat Judol Effect, salah satu pengeluaran yang dipangkas atau dikurangi adalah pos untuk sedekah. Sehingga, jika ditarik kesimpulan, tetap ada hubungan antara judol dengan sedekah. Walaupun tidak secara langsung.

Inilah dampak dari Judol Effect. Ternyata pengaruhnya bisa ke mana-mana. Bisa jadi, termasuk ke masjid-masjid. Perlu upaya serius untuk memberantas judi yang uangnya mengalir ke luar negeri ini. (*)

 

Tag
Share