Coreng Catatan Timnas di AFF

RAGUKAN PELATIH: Pendiri Football Institute, Budi Setiawan meragukan kualitas sebenarnya pelatih Shin Tae-yong dalam menangani timnas Indonesia.--antara

PENDIRI Football Institute, Budi Setiawan meragukan kualitas sebenarnya pelatih Shin Tae-yong dalam menangani timnas.

Di laga terakhir penyisihan grup B ASEAN Cup 2024, Sabtu (21/12), Indonesia dikalahkan Filipina, 0-1 dalam laga di Stadion Manahan, Solo, Jateng.

”Saya salut akan daya juang pemain. Dengan 10 pemain mampu melawan 11 pemain senior Filipina. Para pemain di tim ini punya masa depan selama dipegang pelatih yang mampu mengoptimalisasi kemampuan mereka. Pelatih yang percaya kepada pemainnya sendiri bahwa mereka adalah yang terbaik,” ujar Budi.

Atas dasar itulah, Budi menilai STY tidak mampu mengoptimalisasi semua potensi yang ada dan kewenangan yang dimiliki untuk memanggil pemain yang seharusnya layak masuk timnas ajang ini.

BACA JUGA:Semua Gara-gara STY

”STY benar-benar menyia-yiakan kesempatan itu. Sekarang dia menggali kuburannya sendiri karena kegagalan meramu timnas muda menjadi tim yang bagus dan mampu bersaing. Minimal lolos semifinal saja tidak mampu,” lanjut Budi Setiawan.

Dia menambahkan, meski sejak AFF 1996, ini kali ketiga Timnas gagal lolos ke semifinal, namun STY menambah kegagalan kali ini dengan coretan buruk lainnya.

”STY dua kali mencoreng rekor baru, imbang 3-3 lawan laos dan kalah 1-0 lawan Filipina. STY juga dua kali pertemuan terakhir tidak mampu menang lawan Filipina. STY memang jempolan. Indonesia hanya kalah 1-0 lawan Filipina. Tapi seharusnya dia malu dan tahu diri dengan hasil ini,” lanjut Budi.

Dia melanjutkan bahwa saat ini sudah terbuka kepalsuan STY.  ”Apalagi yang mau diharapkan dari STY? Timnas kita naik di Asia dan dunia, tapi mundur di ASEAN. Ini kita sedang dipermainkan secara nyata dan terbuka oleh STY,” papar Budi Setiawan.

BACA JUGA:Pangandaran Sudah Aman

”Pelatih Korsel itu memang tidak bisa melatih, yang diandalkan hanya pemain naturalisasi yang dihadirkan oleh kerja keras Ketum PSSI,” tandas dia.

Budi juga menilai, pergantian Marcelino yang menciptakan beberapa kali peluang gol merupakan hal yang fatal.

”Saya tidak habis pikir. Betapa STY melakukan pergantian pemain yang tidak efektif dan tidak berguna. Dan pastinya peringkat indonesia akan turun lagi setelah kekalahan lawan Filipina. Satu kata untuk PSSI, evaluasi STY. Lalu untuk STY sendiri, mundur adalah jalan terbaik,” ungkap Budi. (jp)

Tag
Share