Tim Abdimas UINSSC Gelar FGD untuk Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Desa Munjul
Tim Abdimas UINSSC Selenggarakan Focus Group Discussion tentang Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Desa Munjul-istimewa-
CIREBON – Dalam rangka program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Tim Abdimas Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Bersama Karang Taruna di Desa Munjul, Kecamatan Astanajapura, Cirebon.” Kegiatan ini bertujuan untuk memetakan persoalan sampah di wilayah tersebut sekaligus merumuskan solusi guna menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Diskusi yang berlangsung di Aula Balai Desa Munjul ini dihadiri oleh perangkat desa, Ketua RT/RW, pegiat sosial, dan masyarakat setempat, dengan total 50 peserta. Ketua Pengabdian kepada Masyarakat, H. Amin Iskandar, Lc., MA, dalam sambutannya menyatakan bahwa permasalahan sampah memerlukan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, terutama di tingkat desa. “Melalui FGD ini, kami berharap dapat menggali masalah nyata di lapangan sekaligus mencari solusi bersama. Karang Taruna memiliki potensi besar sebagai penggerak perubahan dalam pengelolaan sampah di desa,” ujarnya.
Jalannya diskusi dipandu oleh Nanin Sumiarni, M.Ag, sebagai moderator. Diskusi ini menghadirkan Agus Budi Siswoyo, seorang penyuluh swadaya berpengalaman, sebagai narasumber. Agus menjelaskan bahwa pengelolaan sampah berkelanjutan tidak hanya mencakup kebersihan lingkungan, tetapi juga potensi sosial dan ekonomi, seperti pengurangan sampah di sumbernya, pemilahan sampah, serta daur ulang. Ia menekankan pentingnya peran Karang Taruna sebagai agen perubahan yang dapat mengedukasi masyarakat dan berkontribusi langsung dalam pengelolaan sampah.
BACA JUGA:Dugaan Pelecehan Seksual oleh Mahmud Jawa, Klarifikasi BK Tak Membuahkan Hasil
Ahmad Hidayat, mewakili Kuwu Choiruddin selaku Kasi Pemerintahan Desa Munjul, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Ia berharap hasil diskusi dapat ditindaklanjuti dengan langkah-langkah teknis yang konkret. “Kami sangat mendukung kegiatan ini. Kolaborasi antara pemerintah desa, Karang Taruna, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Selama diskusi, sejumlah masalah utama yang diidentifikasi meliputi kurangnya fasilitas pengelolaan sampah, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pemilahan sampah, serta minimnya keterlibatan pemuda dalam pengelolaan sampah. Partisipasi aktif para peserta menghasilkan berbagai ide dan usulan strategis untuk mengatasi persoalan tersebut.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi langkah awal bagi Desa Munjul dalam memperbaiki pengelolaan sampah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Cirebon untuk menghadirkan solusi berkelanjutan terhadap tantangan lingkungan.