Rayakan Keanekaragaman Budaya dan Alam
LESTARIKAN SENI DAN BUDAYA: Seni Randu Kentir Sintren saat Riksa Budaya Jawa Barat dan Festival Mangga Indramayu di Alun-alun Puspawangi Kabupaten Indramayu.-burhannudin-radar indramayu
INDRAMAYU – Alun-alun Puspawangi Kabupaten Indramayu menjadi pusat perayaan budaya pada Senin, 2 Desember 2024.
Yakni, dengan digelarnya acara Riksa Budaya Jawa Barat dan Festival Mangga Indramayu. Acara yang berlangsung selama satu hari penuh, mulai pukul 07.00 hingga 23.50, menyajikan beragam pertunjukan seni dan budaya. Serta penghargaan terhadap komoditas mangga yang menjadi kebanggaan daerah.
Festival ini dimeriahkan oleh berbagai penampilan seni tradisional. Seperti Kidung Memitu, Kuda Lumping, Berokan Dermayu Parikan, Tari Topeng Kelana, Gong Renteng-Randu Kentir Sintren, Ronggeng Ketuk, serta Tarling Tembang Dolanan Anak.
Selain itu, terdapat Gunung Mangga yang akan dibagikan kepada warga sebagai simbol kekayaan alam, dan produksi mangga yang melimpah di Indramayu.
Sambutan dari Bupati Indramayu yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Ir Aep Surahman, menekankan pentingnya mangga sebagai ikon daerah.
"Indramayu dijuluki Kota Mangga karena memiliki produksi mangga sekitar 1,5 juta kwintal per tahun dengan berbagai jenis mangga unggulan. Seperti mangga Gedong Ginju, Cengkir, Agrimania, Golek, Gajah, dan Bapang. Festival ini diadakan untuk memperkenalkan kekayaan produk lokal kita dan melestarikan tradisi," ujar Aep Surahman.
Menurut Aep, Festival Mangga Indramayu yang telah diselenggarakan setiap tahun sejak 2021, menjadi ajang penting dalam memperkenalkan potensi alam dan budaya Indramayu. Sekaligus mempererat hubungan antarmasyarakat dan budaya Jawa Barat secara umum.
Acara ini juga dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat yang diwakili oleh Plh Asisten Daerah Pemerintahan dan Setda Provinsi Jawa Barat, Dr H Dodo Suhendar MM. Dalam sambutannya, Dodo Suhendar mengungkapkan, Jawa Barat memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam.
BACA JUGA:Rekapitulasi Pilkada di Jatibarang Lancar
“Ini merupakan aset besar untuk membangun masyarakat yang inklusif, beradab, dan berdaya saing. Semoga melalui Riksa Budaya Jawa Barat, kebudayaan kita tetap lestari dan dikenal dunia," kata Dodo. (han)