Terbentur Anggaran, Normalisasi Sungai di Kabupaten Cirebon Tidak Maksimal
NORMALISASI: DPUTR Kabupaten Cirebon menerjunkan alat berat untuk melakukan pengerukan sedimentasi di sungai, kemarin.-DENY HAMDANI/RADAR CIREBON-
SUMBER-Menjelang musim penghujan, masih banyak sungai di Kabupaten Cirebon yang kondisinya kritis dan bisa menyebabkan bencana banjir.
Kendati demikian, tahun 2023 ini, Dinas PUTR Kabupaten Cirebon sudah melakukan normalisasi di sejumlah sungai tapi tidak lebih luas lagi karena anggaran terbatas.
Demikian diungkapkan Kabid Sumber Daya Air pada Dinas PUTR (DPUTR) Kabupaten Cirebon, Kariri kepada Radar Cirebon, kemarin.
BACA JUGA: Ironi Firli Bahuri, Ketua KPK tapi Jadi Tersangka Suap
Diakuinya, sungai dari wilayah Barat hingga Timur masih banyak yang kondisinya kritis dikarena sedimentasi sehingga ketika hujan berpotensi menimbulkan banjir. “Lebih banyak karena sedimentasi, lumpur tebal, sehingga menyebabkan sungai dangkal dan menyempit, yang menyebabkan banjir karena air meluap kepemukiman warga,” tuturnya.
Selain sedimentasi, lanjut Kariri, penyebab sungai kritis adalah banyak tanggul yang ambles dan klep pintu air mengalami rusak. Sehingga, banyak tanggul kritis dan klep pintu air yang harus segera diperbaiki. “Ketika hujan lebat dan itensitas tinggi maka air akan meluap ke jalan dan menembus ke pemukiman warga karena tanggul dan klep pintu air rusak,” bebernya.
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Sasar Kalangan Milenial dan Gen Z
Diungkapkan Kariri, dalam dua tahun, 2022 dan 2023 ini, pihaknya melakukan normaliaasi sungai-sungai yang kondisinya cukup kritis.
“Tahun ini kita coba normalisasi Sungai Ciwaringin dan Sungai Ciberes. Kita fokus ke sungai yang langsung mengarah kelaut, kita lakukan normalisasi,” ungkapnya.
Karena keterbatasan anggaran pula, pihaknya tidak maksimal melakukan normalisasi.
BACA JUGA:Gencarkan Kampanye Anti Golput
“Karena anggaran terbatas, kita tidak bisa banyak melalukan normalisasi. Tahun ini saja untuk Sungai Ciberes hanya mampu normalisasi sepanjang 1,6 kilometer, dan saat ini anggaran sudah habis, jadi kita sudah tidak bisa lagi lakukan normalisasi,” ujarnya.
Menurutnya, normalisasi sungai tidak hanya dilakukan oleh pihaknya, namun juga oleh BBWSCC.
BACA JUGA:PWI Majalengka Gelar Aksi Galang Dana Peduli Palestina