JH Johan Walikota Cirebon yang Pertama: Bangun RS, Balaikota, hingga Jaringan Air Bersih

JH Johan, Walikota Cirebon pertama.Dalam kepemimpinnya, ia melakukan pembangunan besar-besaran, termasuk membangun Rumah Sakit Oranje yang kini menjadi RSD Gunung Jati.-istimewa-radar cirebon

CIREBON- Masyarakat Kota Cirebon akan memilih Calon Walikota-Wakil Walikota Cirebon pada Rabu besok (27/11/2024). Tapi mungkin tidak banyak yang tahu, siapa Walikota Cirebon pertama dan bagaimana ia terpilih.

Hingga saat ini Kota Cirebon sudah dipimpin oleh 27 walikota, sejak pertama kali Kota Cirebon lahir tahun 1906 lalu. Ini termasuk dua penjabat (Pj) Walikota yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas dan wewenang selama masa kekosongan jabatan walikota.

Sejarah Walikota Cirebon tak lepas dari terbentuknya Gemeente Cheribon pada 1 April 1906 berdasarkan Staadsblad van Nederlandsche Indie No 150/1906. Keputusan tersebut juga merupakan dampak dari mencuatnya politik etis dan tuntutan desentralisasi pemerintahan di Hindia Belanda, yang salah satunya digaungkan oleh L.W.C. Keuchenius, seorang anggota parlemen Belanda pada akhir abad 19. 

Keuchenius mengusulkan pembentukan gewestelijk raad, yaitu dewan tempat warga Eropa dapat menyuarakan isi hatinya, di daerah-daerah di Hindia. Upaya untuk membentuk pemerintahan desentralisasi, baru berhasil dan terlaksana pada 23 Juli 1903. Di mana pemerintah Kerajaan Belanda menetapkan Decentralisatie Wet 1903 atau UU Desentralisasi 1903 sebagaimana ditulis Bayu Surianingrat dalam Sejarah Pemerintahan di Indonesia. 

BACA JUGA:Perjuangkan Kesejahteraan Guru

Untuk itu, mulailah dibentuk perangkat pelaksananya, yaitu dewan lokal. Untuk merealisasikannya, pada 1905 pemerintah Kerajaan Belanda mengeluarkan Decentralisatie Besluit dan gubernur jenderal mengeluarkan Locale Radenordonnantie.

Berdasarkan kedua peraturan ini, mulailah dibentuk berbagai daerah dengan pengelolaan keuangan dan aparatur pemerintahan daerahnya sendiri. Hak otonomi diberikan kepada keresidenan dan beberapa kota besar yang memiliki cukup banyak penduduk Eropa dan berdekatan dengan daerah perkebunan.

Sampai dengan tahun 1908, telah terbentuk 15 gemeente (kotapraja). Yaitu Batavia, Messter Cornelis (Jatinegara), Buitenzorg (Bogor), Bandung, Cirebon, Pekalongan, Tegal, Semarang, Surabaya, Magelang, Kediri, Blitar, Padang, Palembang, dan Makassar dan enam gewest (keresidenan), yaitu Banten, Rembang, Madura, Besuki, Banyumas, dan Madiun.

Menurut Sejarawan Cirebon, Mustaqim Asteja, dengan disahkannya Cheribon menjadi Gemeente pada 1 April 1906, maka dimulailah sistem pemerintahan berbentuk kota di sebagian wilayah bekas Kasultanan Cirebon. Meski begitu, jangan dibayangkan Gemeente Cirebon sebagaimana Kota Cirebon pada saat ini. Pasalnya, saat pertama kali didirikan, Gemeente Cirebon hanya memiliki dewan kota atau Gemeenteraad, yang dalam pemerintahan berfungsi seperti lembaga legislatif yang menyuarakan aspirasi dan kepentingan penduduk kepada Pemerintah Hindia Belanda.

BACA JUGA:Refleksi HGN: Dilema Kesejahteraan dan Pengabdian

Adapun para anggota dewan kota itu merepresentasikan kepentingan perwakilan dari setiap golongan etnis. Terutama orang-orang Eropa, Arab, China dan timur jauh lainnya. Namun demikian, dengan semakin banyak dan kompleksnya permasalahan kota yang dihadapi, Dewan Kota Cirebon pada tahun 1916, mengusulkan adanya Burgermeester yang bertugas sebagai kepala eksekutif bagi Gemeente Cheribon. 

Namun oleh pemerintah Hindia Belanda, usulan tersebut ditolak dengan alasan belum adanya regulasi yang mengatur hal tersebut. “Pemerintah Hindia Belanda saat itu menilai bahwa belum ada aturan terkait penunjukan pejabat eksekutif di tingkat Gemeente. Sehingga dikhawatirkan akan terjadi tumpang tindih kewenangan," ungkap Mustaqim kepada Radar Cirebon, Senin (25/11/2024).

Pada tahun berikutnya, usulan tersebut kembali dilayangkan. Adapun JH Johan, yakni seorang controleurs dari Departement van Binnenlands Bestuur atau pejabat pengawas di Departemen Dalam Negeri Pemerintah Hindia Belanda direkomensasikan oleh dewan kota dan assistent-resident Cirebon menjadi pejabat eksekutif untuk Gemeente Cheribon. 

Usulan itu pada akhirnya ditinjau ulang dan dikabulkan 3 tahun setelahnya, atau pada April 1920. Dengan dikabulkannya usulan tersebut, otomatis JH Johan diangkat sebagai Burgermeester Gemeente Cirebon. Ia juga tercatat sebagai Walikota Cirebon yang pertama.

Tag
Share