Kurikulum Full-Full

Ilustrasi belajar di kelas.-istimewa-

BACA JUGA:Rekor MURI, ASN Indramayu Pakai Sarung Tenun

Kepekaan social emosional guru harus mampu membawa siswa yang belum siap belajar pada zona mind zero, atau keadaan kembali pada titik imbang dalam pikiran.

Keadaan ini akan memudahkan guru untuk mengajak siswa pada situasi mindfull.

Konstruksivisme juga meniscayakan setiap siswa memiliki keberagaman latar belakang, bakat, minat, gaya belajar, tingkat kemampuan, dan karakteristik dari lingkungan siswa.

Maka dalam pembelajaran kurikulum deeplearning menuntut guru untuk memberikan pembelajaran dengan keragaman di atas. 

BACA JUGA:Kegiatan The 2nd Rebana Expo: Asia-Pacific Metropolitan Planning Caucus Diadakan di Kaki Gunung Ciremai

Hal ini akan memungkinkan seorang siswa belajar dengan mendalam. Salah satu ciri dari belajar mendalam atau konstruksivisme adalah meaningfull learning.

Meaningful learning atau pembelajaran bermakna adalah konsep belajar yang menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. 

Itulah proses konstruksi ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh siswa. Maka, dalam pembelajaran ini seorang guru harus mampu mengetahui berbagai hal yang membantu guru untuk melihat kemampuan awal siswa.

Maka perlu dilakukan assessment diagnostic. Ini penting untuk memberikan penguatan bagi siswa yang sudah mengetahui, membantu melengkapi bagi siswa yang belum sepenuhnya mengetahui dan ilmu baru bagi siswa yang belum mengetahui sama sekali. Layanan itu penting agar siswa mampu belajar sesuai dengan keadaan masing-masing.

BACA JUGA:Dukung Paslon Beres, Visi dan Misi Sesuai dengan Prinsip Tridharma Kosgoro

Dalam pembelajaran bermakna, siswa diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari. Potensi ini sangat dimungkinkan karena setiap siswa telah mampu mengkonstruk sendiri ilmunya. 

Kemampuan mengerti materi secara mendalam hasil upaya sendiri akan membuat siswa tertarik untuk menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.

Kesenjangan prilaku dengan apa yang difahami dari materi ajar biasanya karena siswa tidak mengetahui secara mendalam apa yang telah diajarkan oleh guru.

Agar siswa mampu mengkonstruk dengan baik, guru dituntut mampu membimbing siswa agar dapat  mengkaitkan materi pembelajaran sebelumnya, atau yang telah dimilikinya dengan materi yang akan dipelajari, dan hasilnya diharapkan siswa mampu  membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan kehidupan sehari-hari, sehingga ilmunya dapat dipraktekan dan fungsuonal. 

Tag
Share