Rapat Penataan Wisata Gunungjati, Disbudpar Kecewa Ketidakhadiran Pihak Keraton dan Sejumlah SKPD

Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon Drs H Abraham Mohammad MSi memimpin rapat rencana penertiban dan tata kelola objek wisata religi Sunan Gunung Jati Senin 18 November 2024.-dokumen -tangkapan layar

Di tempat yang sama, Kuwu Desa Astana Efi Syaefullah, mendukung rencana penataan kembali objek wisata religi Sunan Gunung Jati. Menurut Efi, peminta-minta di lokasi kawasan wisata religi, sebenarnya banyak dari desa lain. 

BACA JUGA:Pilkada Kota/Kabupaten Cirebon: Debat Final 7 Paslon 20 November 2024

Kendati demikian, pihaknya bakal melakukan sosialisasi kepada 80 sampai 100 orang peminta-minta di lokasi tersebut. Kemudian, akan memberikan pelatihan handicraft. 

“Termasuk mendorong pengemis itu untuk  menjadi pedagang dengan barang dagangan yang sudah dialokasikan,” ujar Efi. 

Cara itu, lanjutnya, merupakan salah satu upaya dalam mengubah imej agar mereka tidak lagi mengemis. “Salah satunya adalah menjual tempat sandal cantik kepada para peziarah. Kedepan, kita akan ajak mereka menjual air minum dalam kemasan. Jadi nanti bukan lagi ngemis, tapi berjualan,” tandasnya.

BACA JUGA:Garuda Menyala! Tumbangkan Arab Saudi 2-0

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Muchyidin mengapresiasi langkah kepala Disbudpar yang langsung merespons persoalan yang terjadi di kompleks makam Sunan Gunung Jati yang sempat viral tersebut.

Dimana, kepala Disbudpar sendiri bergerak untuk memfasilitasi pertemuan dengan pihak-pihak terkait guna membahas langkah penertiban dan penataan objek wisata tersebut.

“Disbudpar mampu menyatukan stakeholder yang ada, sehingga permasalahan di makam Sunan Gunung Jati akan ditindaklanjuti. Kami berharap ini bisa berlanjut dan selesai dengan sempurna,” ujar Muchyidin. 

Tag
Share