Dramaturgi dan Pencitraan Politisi di Panggung Politik Pilwalkot Cirebon
Paslon Pilkada Kota Cirebon.-istimewa-
BACA JUGA:Bantuan Rutilahu Kembali Dikucurkan oleh Baznas
Calon kepala daerah dituntut mampu merumuskan visi, misi, isu, dan program, sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat.
Calon kepala daerah tidak bisa merumuskan program hanya berdasarkan harapan, imajinasi obsesi atas diri dari belakang meja, tetapi harus didasakan pada keinginan pemilih. Setiap kandidat kepala daerah harus mampu mempromosikan diri kepada pemilih sebagai pemilik suara.
Arrianie (2021) menjelaskan bahwa, membahas pengembalian citra politisi ideal yang menampilkan perilaku ideal pula, baik di wilayah depan maupun wilayah belakang panggung politik, sehingga masyarakat tidak dihinggapi sikap permisif dan membiarkan sesuatu terjadi terus-menerus.
Lama-kelamaan sesuatu itu menjadi terbiasa, akhirnya hak rakyat atau konstutuen yang memberikan hak perwakilan kepada mereka juga terabaikan.
BACA JUGA:Kepala SMAN 1 Bantarujeg Raih Kenaikan Pangkat dari Presiden
Patut kita tunggu siapa yang akan memenangkan “hati” pemilih dari ke tiga pasangan calon walikota tersebut dengan segala karakteristik dan impression management yang ditampilkan dan melenggang menduduki “takhtah” tertinggi Wali Kota Cirebon. (*)
*Penulis adalah Mahasiswa Doktoral fikom Universitas Padjadjaran