Terjadi Abrasi di Pesisir Karangreja Sebabkan Pendangkalan Makin Parah
Nelayan Suranenggala sedang melihat Pesisir Desa Karangreja Kecamatan Suranenggala yang mengalami pendangkalan, kemarin. Mereka mendesak untuk dibangun breakwater.-dokumen -tangkapan layar
CIREBON- Nelayan di Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon, terpaksa terus bersabar menghadapi pendangkalan yang melanda Pesisir Desa Karangreja.
Selama bertahun-tahun, pendangkalan di Muara Sungai Karangreja menghambat akses perahu nelayan, terutama saat air laut surut.
Kedalaman air yang hanya sekitar 40 centimeter saat surut menyulitkan perahu, terutama yang berukuran besar, untuk melintas.
BACA JUGA: Kapolresta Cirebon Beri Makanan Gratis Langsung Kepada Siswa di SLB Akirra 2
BACA JUGA:Warga Meminta Pembangunan Jalan Lingkar Sumber Dilakukan Secepatnya
“Kalau perahu kecil dan sedang, masih bisa didorong melewati lumpur, tapi kalau perahu besar tidak bisa lewat,” ungkap Dian, salah satu nelayan setempat.
Padahal, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sambung Jayamulya di Kecamatan Suranenggala masih menjadi pusat lelang ikan yang aktif di Kabupaten Cirebon, dan memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup signifikan.
Dian mengungkapkan, pendapatan TPI ini bisa mencapai Rp25 juta per tahun. Namun, para nelayan berharap agar pemerintah lebih memperhatikan kondisi pesisir tersebut dengan membangun breakwater untuk memudahkan keluar-masuk perahu, terutama yang berukuran besar.
BACA JUGA:Syarat Ikuti Anugerah Kabupaten Sehat, Tahun 2025 Kabupaten Cirebon Bebas BAB Sembarangan
BACA JUGA:FPD Nilai Pasangan Imron-Agus Lebih Baik Dibanding Calon Lain
“Dulu kami pernah mendapat bantuan normalisasi dari BUMN, tapi terbatas pada pengerukan sungai saja, bukan breakwater. Karena kondisi pasang surut, lumpur cepat kembali, sehingga pendangkalan tetap terjadi,” tambah Dian.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh nelayan dan Pemerintah Desa (Pemdes) Karangreja untuk mengatasi pendangkalan, termasuk melalui swadaya.
Namun, tanpa breakwater, masalah pendangkalan sulit diatasi. Dian menyebutkan, pembangunan breakwater membutuhkan anggaran besar yang sulit ditanggung desa.
BACA JUGA:7 Desa Ini Akan Gelar Pilwu PAW Tanggal 1 Desember 2024