Kapolresta Cirebon Beri Makanan Gratis Langsung Kepada Siswa di SLB Akirra 2
Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni saat memberikan bantuan makan bergizi gratis kepada siswa dan siswi SLB Akirra 2, kemarin.-dokumen -tangkapan layar
CIREBON- Polresta Cirebon kembali menggelar pemberian makan bergizi gratis.
Kali ini, dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Akirra 2 , di Jalan Tamansari Lingkingan Balencong Kelurahan Pasalakan Kecamatan Sumber.
Makan bergizi gratis itu, diberikan langsung oleh Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni kepada siswa SLB Akirra 2.
“Kita berikan bantuan makan bergizi gratis ini ke SLB Akirra 2, karena dekat dengan Polresta Cirebon,” papar Kapolresta Cirebon Kombes Sumarni.
BACA JUGA:Warga Meminta Pembangunan Jalan Lingkar Sumber Dilakukan Secepatnya
BACA JUGA:Syarat Ikuti Anugerah Kabupaten Sehat, Tahun 2025 Kabupaten Cirebon Bebas BAB Sembarangan
Dalam kesempatan itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SLB menceritakan sejarah berdirinya SLB Akirra 2. Rupanya, berdirinya lembaga kesejahteraan sosial anak SLB ini, berawal dari nazar atas dasar rasa syukur Leliarsih (54) yang saat ini sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) SLB dan suaminya, Zulkifli, pada 2015 silam.
Awalnya, Leliarsih mendapat musibah. Anak sulungnya mengalami koma selama 10 hari akibat kecelakaan. Sehingga, terbersit di hati Leliarsih dan suaminya untuk bernazar membangun SLB jika anaknya siuman.
“Sepuluh hari kemudian anak saya bangun dari koma. Ya, kami bernazar akan membangun SLB karena pada tahun 2014 itu kebetulan saya guru SLB Cakrabuana,” ujar Leliarsih.
BACA JUGA:FPD Nilai Pasangan Imron-Agus Lebih Baik Dibanding Calon Lain
BACA JUGA:7 Desa Ini Akan Gelar Pilwu PAW Tanggal 1 Desember 2024
Leliarsih dan suaminya kemudian menunaikan nazar tersebut di tahun 2015, dimulai dari membeli tanah di lokasi yang kini menjadi gedung SLB Akirra 2 dan berhasil membangun satu ruang.
Namun, bangunan yang sudah berdiri tegak itu tak bisa langsung digunakan karena kondisi di depan bangunan SLB tersebut masih berupa empang.
Agar segera memulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Leliarsih kemudian menyewa bangunan selama enam bulan untuk KBM. Saat itu juga, Ia berusaha mengurug kolam tersebut secara perlahan.