Lokasi Makan Bergizi Gratis yang Dipilih Polresta Cirebon, Mengenal SLB Akirra 2
PEDULI: Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni saat memberikan bantuan makan bergizi gratis kepada siswa dan siswi SLB Akirra 2, kemarin.-CECEP NACEPI/RADAR CIREBON -
Polresta Cirebon kembali menggelar pemberian makan bergizi gratis. Kali ini, dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Akirra 2 , di Jalan Tamansari Lingkingan Balencong Kelurahan Pasalakan Kecamatan Sumber.
Makan bergizi gratis itu, diberikan langsung oleh Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni kepada siswa SLB Akirra 2.
“Kita berikan bantuan makan bergizi gratis ini ke SLB Akirra 2, karena dekat dengan Polresta Cirebon,” papar Kapolresta Cirebon Kombes Sumarni.
Dalam kesempatan itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SLB menceritakan sejarah berdirinya SLB Akirra 2. Rupanya, berdirinya lembaga kesejahteraan sosial anak SLB ini, berawal dari nazar atas dasar rasa syukur Leliarsih (54) yang saat ini sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) SLB dan suaminya, Zulkifli, pada 2015 silam.
Awalnya, Leliarsih mendapat musibah. Anak sulungnya mengalami koma selama 10 hari akibat kecelakaan. Sehingga, terbersit di hati Leliarsih dan suaminya untuk bernazar membangun SLB jika anaknya siuman.
“Sepuluh hari kemudian anak saya bangun dari koma. Ya, kami bernazar akan membangun SLB karena pada tahun 2014 itu kebetulan saya guru SLB Cakrabuana,” ujar Leliarsih.
Leliarsih dan suaminya kemudian menunaikan nazar tersebut di tahun 2015, dimulai dari membeli tanah di lokasi yang kini menjadi gedung SLB Akirra 2 dan berhasil membangun satu ruang.
Namun, bangunan yang sudah berdiri tegak itu tak bisa langsung digunakan karena kondisi di depan bangunan SLB tersebut masih berupa empang.
Agar segera memulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Leliarsih kemudian menyewa bangunan selama enam bulan untuk KBM. Saat itu juga, Ia berusaha mengurug kolam tersebut secara perlahan.
“Jumlah awal siswa SLB Akirra 2 hanya 14 anak. Seiring berjalannya waktu, jumlah siswanya pun terus bertambah. Hingga saat ini, jumlah siswa SLB Akirra 2 mencapai 121 anak,” terangnya.
Namun, dengan bertambahnya jumlah siswa tersebut membuat gedung yang ada tidak mampu menampung seluruhnya. Karena, gedung di Kelurahan Pasalakan tersebut hanya mampu menampung 81 siswa.
Karena itu, Leliarsih pun menerapkan pembelajaran kelas jauh di Blok Celancang, Desa Klayan dan Mertapada Wetan.
“Ada kelas jauh di Celancang dan Mertapada Wetan, itu tiap hari dan kami menyewa tempat di sana. Kenapa kami membuka disana, karena lokasinya itu sangat jauh ke kota, jauh juga ke (SLB, red) Cakrabuana. Sekaligus rintisan SLB juga karena disana belum ada,” paparnya.
Selain itu, ia juga memberikan layanan khusus dengan melakukan kunjungan ke rumah untuk anak tuna daksa berat. Hal itu dilakukan, karena orang tua siswa kesulitan untuk bisa mengantarkannya ke SLB Akirra akibat kekakuan kondisi tubuh sang anak.