Minta BRT Dihentikan, Subsidi BRT dari APBD Terus Membengkak
SUBSIDI BESAR: BRT disubsidi kurang lebih sekitar Rp1,5 miliar, namun hanya menghabiskan uang rakyat, karena efeknya tidak sebanding.-SENO DWI PRIYANTO/RADAR CIREBON-
“Mobil angkot yang tua dibeli oleh pemkot agar persaingannya tidak terlalu ketat. Untuk alih profesi, bisa berdagang atau berusaha di kampung,” terangnya.
Atau, uang ganti rugi tersebut bisa juga digunakan untuk DP pembelian armada baru sebagai program peremajaan armada yang sudah tidak layak jalan pada jalur trayek angkot yang masih potensial.
Menurutnya, keberadaan angkot masih diperlukan oleh banyak kalangan masyarakat, seperti anak sekolah, pedagang di pasar, dan pekerja di pusat-pusat perniagaan Kota Cirebon.
“Karena tidak semua kalangan terbiasa menggunakan jasa Ojol, dan tidak semua orang bisa mengoperasikan aplikasi di ponselnya,” sebutnya.
Dia menambahkan, kondisi angkot sekarang ibarat pepatah hidup enggan, mati tak mau.
Menurutnya, kebijakan yang berpihak kepada angkot dari pemerintah daerah masih sangat minim, hanya pada saat ada kenaikan BBM saja yang membuat penyesuaian tarif.
Sementara itu, beberapa tahun terakhir ini Pemkot lebih pro dan memberikan perhatian kepada BRT, yang notabene dikelola oleh perusahaan besar, dengan memberikan subsidi miliaran setiap tahun. (azs)