Meminta Bahagia

Ilustrasi doa meminta bahagia.-istimewa-

Oleh: Munib Rowandi Amsal Hadi*

HAMPIR setiap kali orang berdoa, cenderung pasti ditutup dengan doa sapujagat, yaitu Rabbana atina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah waqina adzabannar.

Artinya: Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa neraka. 

Doa tersebut dibaca dengan kesadaran bahwa apapun yang dimintanya pada saat berdoa, apakah berhasil dalam pekerjaan, lulus ujian, terhindar dari musibah, terbayarnya hutang, adalah dalam upaya untuk mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

BACA JUGA:Timnas Kalah, Shin Tae-yong Akui Tak Menyangka Taktik yang Digunakan China, Tapi Tetap Optimistis di Laga Beri

Pembacaan doa sapujagat di akhir setiap doa, hal ini dilakukan agar segala doa yang telah dipanjatkan sebelumnya merupakan kebikan didunia maupun kebaikan di akhirat.

Ini menunjukkan bahwa tidak setiap permintaan yang terkabul merupakan kebaikan dunia dan akhirat. 

Banyak hal yang dari segi duniawi dapat membuat seorang menjadi kelihatan baik, namun nyatanya tidak baik untuk akhiratnya.

Ada sebagian orang mencari kebahagiaan dengan berbagai macam cara. Di antaranya ada ajuga yang melalui cara yang dianggap tidak benar atau salah sampai dianggap jahat. 

BACA JUGA:Kevin Diks Bakal Dinaturalisasi, Shin Tae-yong Janji Tingkatkan Timnas Indonesia Jadi Kuda Hitam: Siap Lawan T

Saya yakin, bila saja hal itu tidak menjanjikan kebahagiaan, seseorang tidak akan melakukan kejahatan. Maka bisa jadi seseorang melakukan berbagai upaya untuk meraih kebahagiaan, justru malah menjauhkan dirinya dari kebahagiaan.

Bahagia sering diartikan sebagai akibat. Sesuatu yang terjadi setelah adanya sesuatu. Sering kita mendengar pantun: berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian.

Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Ini artinya, biarlah sakit dahulu, yang penting ahirnya mendapatkan kesenangan atau kebahagiaan.

Orang rela untuk menahan sakit sementara, menahan lapar untuk sementara, menahan perih dan pedih dalam perjuangannya yang dianggapnya sementara, yang penting pada ahirnya mendapat kebahagiaan. 

Tag
Share