Memprihatinkan: Gedung Nyi Mas Rara Santang Sedang ‘Lara’
Kondisi terkini Gedung Kesenian Nyi Mas Rara Santang.-Khoirul Anwarudin-Radar Cirebon
CIREBON- Di tengah kondisi Gedung Kesenian Nyi Mas Rara Santang yang minim perhatian, geliat berkesenian di Kota Cirebon tampaknya akan tetap menyala. Kendati demikian, ada banyak harapan dari para seniman. Terutama soal ketersediaan ruang ekspresi dan dukungan untuk para seniman.
Ya, gedung kesenian yang terletak di kompleks Bima itu tampak tak terawat. Banyak bagian bangunan yang sudah rusak. Mulai dari beberapa bagian plafon yang nampak berlubang hingga kondisi dinding yang catnya terkelupas hingga berlumut.
Selain itu, untuk infrastruktur dasar seperti toilet, penerangan ruangan, hingga tempat untuk beribadah, masih jauh dari kata layak. Padahal Gedung Kesenian Nyi Mas Rara Santang sendiri menjadi tempat bagi para pegiat seni untuk berlatih dan menampilkan pertunjukan keseniannya.
Sebagaimana dilihat Radar Cirebon pada Jumat (4/10), sejumlah kelompok pegiat seni sedang berlatih di area gedung tersebut. Di teras depan sebelah utara, terdapat kelompok anak muda yang sedang berlatih tari. Sementara di panggung luar, terdapat sekumpulan anak muda yang sedang berlatih teater. Kondisi Gedung Kesenian Nyi Mas Rara Santang yang tak terawat, tampaknya bukan menjadi halangan bagi para pegiat seni tersebut.
BACA JUGA:Optimalkan Potensi Zakat lewat UPZ Desa
Kendati demikian, tentunya mereka juga tak menerima kondisi tersebut begitu saja. Ada harapan bahwa pemerintah punya perhatian lebih untuk bidang kesenian dan kebudayaan. Terutama soal ketersediaan ruang ekspresi yang memadai, serta dukungan untuk memajukan bidang kesenian.
“Seharusnya gedung ini menjadi kebanggan para seniman Cirebon, namun dengan kondisi seperti ini, rasanya sangat memprihatinkan," ujar Aldi, salah satu mahasiswa pegiat seni.
Walaupun begitu, Gedung Kesenian Nyi Mas Rara Santang tetap menjadi andalan bagi Aldi dan kelompoknya untuk berlatih berkesenian. Pasalnya, kata Aldi, di Cirebon ini, sangat sedikit sekali tempat-tempat yang representatif untuk kegiatan berkesenian. “Walaupun kondisinya seperti ini, tapi kita tetap latihan di sini. Soalnya tidak ada lagi tempat yang mendukung," katanya.
Kondisi Gedung Nyi Mas Rara Santang yang demikian, nyatanya tak dikeluhkan akhir-akhir ini saja. Bahkan, sejak beberapa tahun sebelumnya, para seniman telah mengeluhkan kondisi tak ideal yang mereka rasakan terkait tempat yang menjadi ruang berekspresi mereka.
BACA JUGA:Cetak Pelajar sebagai Agen Pro Keselamatan Lalu Lintas
Menurut Ketua Demisioner Dewan Kesenian Cirebon Kota (DKCIKO), Akbarudin Sucipto, gedung tersebut mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting bagi para seniman di wilayah ini. Selain itu, gedung tersebut juga menjadi perekat bagi para seniman di wilayah Ciayumajakuning.
Pasalnya, gedung berlantai 2 tersebut pernah menjadi episentrum, bagi seniman dari wilayah tersebut, saat Gedung Nyi Mas Rara Santang menjadi gedung kesenian satu-satunya di wilayah Ciayumajakuning.
“Keberadaan Gedung Kesenian Nyi Mas Rara Santang ini seperti menjadi perekat para seniman dari wilayah Ciayumajakuning dan lainnya. Banyak seniman yang punya romantisme di gedung ini sebagai episentrum kesenian di wilayah kultur Cirebon," jelasnya kepada Radar Cirebon.
Akbar menyebut bahwa gedung tersebut dulu sering menampilkan banyak pertunjukan kesenian, baik tradisional maupun modern. Namun setelah itu, pamor gedung itu kian meredup. Jarang lagi ada pertunjukan atau pameran yang menjadikan gedung tersebut sebagai venue.