Mengenal Elite Pro Academy Liga 1, Kawah Candradimuka Para Pemain Muda Menuju Promosi ke Kompetisi Liga 1 Indo
SUDAH DIMULAI: EPA Liga 1 musim 2024/2025 resmi dibuka pada Sabtu (28/9). EPA Liga 1 dijadwalkan akan selesai beriringan dengan berakhirnya kompetisi Liga 2, Februari tahun depan.- FOTO: LIB-
PT Liga Indonesia Baru (LIB) resmi menggelar kompetisi sepak bola kelompok umur kategori U-16, U-18 dan U-20 bertajuk Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2024/2025. Kick-off serentaknya dilakukan pada Sabtu (28/9).
Format umumnya, sebanyak 18 tim yang merupakan klub kelompok umur dari klub-klub profesional peserta Liga 1 akan bersaing memperebutkan gelar juara di masing-masing kelompok umur.
“Sebenarnya formatnya dari musim kemarin itu adalah yang paling ideal. Dari sisi format baik itu efisiensi, kemudian ada pertandingan Sabtu dan Minggu,” kata Direktur PT LIB, Ferry Paulus.
Ia menambahkan bahwa tujuan adanya kompetisi ini adalah bisa menyediakan pemain dari usia muda untuk naik ke skuad utama yang berlaga di Liga 1.
“Terus kelompok umur secara paralel tiga-tiganya ada. Meskipun masih ada satu dua kelompok yang belum bisa secara bersama-sama. Nah, tujuan dari Elite Pro Academy ini kan memang memberikan satu jembatan bagi semua klub untuk bisa memberikan kontribusi pemain menuju tim utama,” imbuh Ferry.
Format EPA Liga 1 masih sama seperti musim sebelumnya. Sebanyak 18 tim yang bersaing akan terbagi ke dalam tiga grup A, B dan C dan akan mempertandingkan sistem kandang dan tandang.
Dari tiga grup itu, tim peraih peringkat pertama dan runner-up di masing-masing grup akan mendapatkan tiket otomatis menuju babak delapan besar, sedangkan dua tempat tersisa akan diisi oleh tim peringkat ketiga terbaik.
Yang menarik, EPA U-20 bisa menggunakan pemain senior. Sesuai regulasi, mengutip dari akun Instagram Persebaya, pemain tim senior klub peserta boleh dimainkan dalam EPA, dengan status Joker yang usianya harus diatas 20 tahun.
Untuk Joker, maksimal hanya lima pemain yang boleh masuk skuad selama pertandingan. Selain itu, nomor punggung pemain EPA harus berbeda dengan pemain tim senior untuk memudahkan regulasi ini.
Untuk meningkatkan kualitas EPA musim ini, termasuk peningkatan kualitas para pemainnya, LIB menggandeng konsultan sepak bola asal Spanyol yaitu Ekkono Method.
Selama kompetisi EPA Liga 1 bergulir, instruktur-instruktur dari Ekkono akan memantau para pemain. Dikutip dari laman Liga Indonesia Baru, mereka bertugas menganalisis kelebihan dan kekurangan pemain di masing-masing klub.
Setelah itu mereka akan memberikan konsultasi ke setiap klub sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Kedepannya, bakat-bakat terbaik EPA Liga 1-2024/25 juga mendapat kesempatan berlatih di Spanyol.
EPA Liga 1 dijadwalkan akan selesai beriringan dengan berakhirnya kompetisi Liga 2 yang direncanakan pada bulan Februari tahun depan. (jp)