Serangan Israel di Jalur Gaza Telah Membunuh 92 Wartawan
Serangan udara dan darat yang dilekukan militer Israel di Jalur Gaza, telah menewaskan sedikitnya 92 wartawan. -ist-radar cirebon
Paling tidak 92 jurnalis telah kehilangan nyawa akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, demikian catatan kantor media pemerintah di Palestina yang terkepung.
Kantor tersebut mengumumkan kematian terbaru dari jurnalis Rami Badir dan Assem Kamal Musa dalam dua hari terakhir. Meski demikian, penyebab pasti dari kematian keduanya tidak dijelaskan oleh kantor tersebut.
Dikatakan bahwa total kematian wartawan dalam konflik di Gaza telah mencapai 92 orang.
"Dengan membunuh wartawan, pasukan pendudukan Israel berusaha mengaburkan narasi warga Palestina dan berusaha mengaburkan kebenaran, namun mereka gagal total dalam menghancurkan tekad warga Palestina," pernyataan Kantor Media Palestina.
BACA JUGA:Ayah Gergaji Jari Anak
Israel telah melakukan serangan udara dan darat di Jalur Gaza serta mengepung dan menyerang wilayah tersebut sebagai balasan atas serangan yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Diperkirakan 18.800 warga Palestina telah tewas akibat perang ini, dengan sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan, sementara 51 ribu lainnya terluka. Di sisi Israel, korban telah mencapai 1.200 orang yang tewas dan 130 orang lainnya ditawan di Gaza.
Serikat Jurnalis Israel pada Sabtu mendesak militer negaranya untuk menyelidiki serangan terhadap jurnalis foto Anadolu, Mustafa Alkharouf, dan meminta petugas polisi yang terlibat untuk diberhentikan sementara sampai penyelidikan selesai. Mereka mengungkapkan bahwa serangan tersebut merupakan yang ke-37 terhadap jurnalis Arab sejak 7 Oktober ketika Hamas mulai menyerang Israel bagian selatan.
Khususnya, serikat tersebut menyoroti bahwa sebagian besar serangan terhadap jurnalis Arab dilakukan oleh pasukan keamanan Israel yang menghalangi para jurnalis dalam menjalankan tugas mereka. Serikat ini juga meminta agar petugas polisi yang menyerang Alkharouf untuk diinvestigasi.
Serangan terhadap jurnalis foto Anadolu terjadi pada 15 Desember ketika Alkharouf sedang melaksanakan tugasnya di Yerusalem Timur. Pasukan Israel awalnya mengancam dengan senjata sebelum akhirnya menendang Alkharouf hingga jatuh ketika sekelompok warga Palestina berkumpul dekat Masjid Al Aqsa yang sedang melakukan salat Jumat di masa pembatasan.
BACA JUGA:Bawaslu Kuningan Kaji Dugaan Pelanggaran Masa Reses Dipakai Kampanye
Alkharouf mengalami pukulan yang parah di wajah dan tubuhnya sebelum akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Makassed dengan menggunakan ambulans. Selain itu, polisi Israel juga menyerang juru kamera lain, Faiz Abu Rumaila, yang saat itu bersama Alkharouf.
Pihak berwenang Israel menyatakan bahwa petugas polisi yang terlihat dalam video menyerang Alkharouf telah dipecat dari jabatannya. (ant)