Merawat “Jantung Sekolah”

Ilustrasi hari kunjungan perpustakaan.-istimewa-

BACA JUGA:Hati-hati! Terobos Pintu Perlintasan Kereta Api Bisa Ditilang Polisi

Buku memiliki peran krusial dalam perkembangan kognitif dan imajinasi anak, memungkinkan mereka menjelajahi dunia nyata dan imajiner, serta memahami berbagai perspektif dan budaya.

Sekilas Tentang “Hari Kunjungan Perpustakaan”

Tidak banyak orang awam yang tahu bahwa 14 September merupakan Hari Kunjung Perpustakaan. Sejarah lahirnya Hari Kunjung Perpustakaan dimulai sejak 14 September 1995 yang ditetapkan oleh Presiden Soeharto.

Selain juga penetapan Hari Kunjung Museum, pada saat itu juga dicanangkan Bulan Gemar Membaca pada setiap bulan September.

BACA JUGA:Pelantikan Anggota DPRD Dihadiahi Demo GMNI, Tuntut Sahkan RUU PPRT

Lahirnya Bulan Gemar Membaca & Hari Kunjung Perpustakaan berawal dari dari Ketetapan Presiden Soeharto kepada Kepala Perpustakaan Nasional RI dengan surat nomor 020/A1/VIII/1995 pada tanggal 11 Agustus 1995.

Surat tersebut berisikan usulan-usulan pencanangan hari kunjung perpustakaan pada tanggal 14 September 1995.

Isi surat tersebut sebagai berikut, “Presiden Soeharto memiliki harapan dengan adanya ketetapan tersebut dapat memberikan tujuan yang positif bagi gerakan aktivis intelektual di Indonesia, terutama di dalam menyebarkan budaya membaca generasi bangsa Indonesia.”

Sementara itu, ide mengenai Bulan Gemar Membaca & Hari Kunjung Perpustakaan tersebut lahir dari pemikiran Mastini Hardjoprakoso yang memiliki kedekatan dengan Ibu Negara Tien Soeharto waktu itu.

BACA JUGA:Sebagai Lumbung Pangan Nasional, Bupati Nina Gelar Ngobrol Bareng Insan Pertanian

Bagi yang belum tau mengenai Mastini Hardjoprakoso, sudah pernah kami bahas dalam artikel sebelumnya.

Mastini Hardjoprakoso merupakan Kepala Perpustakaan Nasional pertama yaitu pada tahun 1980-1998. Pada hakikatnya, semangat membaca bangsa Indonesia sudah ada sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Namun, semangat itu kian meredup seiring dengan perkembangan zaman yang mulai melunturkan nilai membaca.

Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk menanamkan kebiasaan berkunjung ke perpustakaan dan memperkuat minat baca, yang merupakan kunci dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Tag
Share