Mengontrol Pergaulan Bebas

Ilustrasi pergaulan bebas--

Oleh: Siti Jubaedah

GLOBALISASI yang semakin maju, budaya asing pun mulai bertamu. Tak pernah mementingkan, apakah hal itu patut ditiru atau keliru. Yang masih suci dibilang lugu, dan yang tak ikut tawuran dibilang cupu. 

Oh Indonesiaku, apa kabar bangsamu? Salah satu dampak pergaulan bebas yaitu seks bebas. Banyak sekali tontonan yang sangat merusak melalui perantara internet maupun televisi. Tontonan yang baik menghasilkan perilaku yang baik. 

Tontonan yang buruk menghasilkan perilaku yang buruk. Di era ini, banyak sekali tontonan yang tidak mendidik menjadi asupan remaja. Hal ini sangat mendorong remaja untuk menirukan apa yang mereka lihat. Karena keingintahuan mereka yang sangat besar. Ditambah lagi, kurangnya pengawasan orang tua, menjadikan anak bertindak lepas landas.

Seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan di luar hubungan pernikahan. Ini bertentangan dengan norma-norma tingkah laku dalam masyarakat. Faktanya, hal ini sudah dianggap biasa bagi beberapa manusia di Indonesia.

BACA JUGA:Buka Pelayanan 24 Jam Penuh

Mengapa? Hal ini tidak terlepas dari media-media massa atau elektronik, budaya westernisasi, atau pun salah pergaulan. Mereka yang kurang pendidikan agama atau kurang terdidik moralnya, tentu akan membentuk perilaku remaja yang cenderung tersesat dalam pergaulan.

Seks bebas ini memiliki dampak dalam berbagai hal. Mulai dari dampak mental, psikologi, dan kesehatan reproduksi. Penjabaran yang lebih luas mengenai dampak dari seks bebas yakni, hilangnya harga diri dan kehormatan baik di hadapan Tuhan maupun manusia.

Juga bisa merusak masa depan, dan meninggalkan memori buruk yang berkepanjangan. Bukan saja kepada pelaku, bahkan terhadap seluruh keluarganya. 

Dampak selanjutnya yaitu hamil di luar nikah. Hal ini akan sangat menimbulkan masalah bagi pelaku. Terutama bagi remaja yang masih sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan pelaku jika ketahuan siswanya ada yang hamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil di luar nikah akan menimbulkan rasa malu luar biasa.

BACA JUGA:Gali Potensi Atlet Takraw, PSTI Helat Kejurda Lokal

Terutama orang tua para remaja yang hamil di luar nikah, akan menutup jalan pikiran pelaku, guna menutupi keburukan ataupun mencari jalan keluar agar tidak merusak nama baiknya. Hal tersebut dapat berujung aborsi bahkan bunuh diri.

Berdasar hasil penelitian Guttamacher Institute, diperkirakan terjadi dua juta aborsi di Indonesia setiap tahun. 

Terhitung mulai Januari 2019 hingga April 2020, terdata pasien aborsi sebanyak 2.638. Dampak seks bebas yang sangat mengerikan adalah mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS yang belum ada obatnya. Selain itu juga rawan penyakit-penyakit kelamin yang mematikan. Seperti penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hal tersebut terus dilakukan, maka dapat menularkan pada orang di sekitarnya.

Tag
Share