Mengontrol Pergaulan Bebas
Ilustrasi pergaulan bebas--
Jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS yang terdeteksi pada periode Januari – Maret 2021 sebanyak 9.327 kasus. Ini terdiri atas 7.650 kasus HIV dan 1.677 kasus AIDS yang dilaporkan 498 kabupaten/kota di Indonesia.
BACA JUGA:Migran Care Bedah Caleg soal Nasib Buruh Migran
Lima provinsi yang melaporkan jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS terbanyak periode Januari-Maret 2021 yaitu: Jawa Tengah, dengan pasien sebanyak 1.432 (1.125 HIV dan 307 AIDS). Berikutnya Jawa Barat mencapai penderita sebanyak 1.224 (1.115 HIV dan 109 AIDS).
Setelahnya ada Jawa Timur yang terdeteksi positif sebanyak 1.104 (941 HIV dan 163 AIDS). Peringkat empat DKI Jakarta sebanyak 1.015 (964 HIV dan 51 AIDS) dan yang peringkat lima Sumatera Utara dengan warga terjangkit 695 (479 HIV dan 216 AIDS).
Anehnya, semua penikmat seks bebas tersebut sebenarnya sudah tahu akan dampak pada permainan yang mereka lakukan. Bahkan tak jarang dari mereka yang mengutuk penyakit HIV. Tapi herannya, kenapa mereka masih mau melakukannya?
Ternyata di zaman yang semakin canggih, para manusia pun bergerak gigih, maka terciptalah kondom sebagai pelindung dari dampak negatif seks bebas tersebut. Manusia memang memiliki beribu-ribu akal.
BACA JUGA:Rekrut Puluhan Ribu Petugas KPPS
Manusia dengan seribu caranya mendapatkan semua yang diinginkan, tak peduli apakah tindakannya telah menepak terjang nilai Pancasila atau norma. Mereka sebenarnya gelisah terhadap dampak yang mereka lakukan.
Tetapi kegelisahan mereka bukan mengarah pada tindakan untuk meninggalkannya. Mereka justru mencari cara lain agar tidak terkena dampak negatifnya. Karena mereka ingin tetap melakukan tanpa merasakan imbasnya.
Tak lain mereka seperti bermain api tapi tak mau terbakar. Yang mana mereka tahu, bahwa bermain dengan api sangat berbahaya bagi dirinya dan sekelilingnya. Tetapi mereka tetap ingin memainkan, tanpa rela api tersebut membakar kulitnya.
Mau sampai kapan bangsaku terus bermain api? Mari berhenti dan mulai atur diri. Mulai dari pilih lingkungan, perbaiki pergaulan, saling perhatian terhadap hal kebaikan. Jangan lupa, cari tontonan mendidik dan yang paling penting kuatkan iman dalam hati. (*)
Penulis adalah Mahasiswa IPB