Disinggung adanya kader PDIP yang mendukung Ayu saat pendaftaran pasangan Wali ke KPU Kabupaten Cirebon, Jahari menyampaikan hal tersebut sah-sah saja. Pasalnya, sebelum bergabung dengan Gerindra, Ayu memang pernah menjadi pengurus dan kader PDIP.
BACA JUGA:Maarten Paes Masih Belum Gabung Latihan Utama Timnas Indonesia, Bagini Kata Shin Tae Yong
“Saya rasa wajar jika Ayu memiliki pendukung di kalangan kader PDIP. Namun, secara keseluruhan, kader PDIP telah patuh pada keputusan partai untuk mendukung pasangan Beriman (Imron-Agus)," terangnya.
Jahari menambahkan, seluruh pengurus, kader, dan simpatisan PDIP telah bertekad untuk memenangkan pasangan Beriman pada Pilkada Kabupaten Cirebon 27 November mendatang.
Mereka diminta untuk terus melakukan sosialisasi agar pasangan Beriman semakin dikenal dan mendapat dukungan luas dari masyarakat Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:Larsindo Sebut Pasangan Rahim Miliki Visi Misi Jelas
Sebelumnya, informasi mengenai bergabungnya Jimus ke Wali, juga direspons Ketua Bapilu DPC PDIP Bejo Kasiyono.
“Kebenarannya kan nggak tahu. Benar atau tidaknya, maka kita akan kroscek dulu," ujarnya Bejo kepada Radar Cirebon, pekan lalu.
Kendati demikian, menurut Bejo, pasangan Imron-Agus tak akan terpengaruh kabar itu.
BACA JUGA:Sulit Untuk Tutupi Biaya Operasional, Harga Garam Anjlok Rp400 Per Kilo
“Kita terus berjalan dan optimis bisa memenangkan pilkada. Jadi gak ngaruh. Internal tetap berjalan seperti biasa dan tunduk pada keputusan yang sudah diambil,” tegas Bejo.
Kalau pun benar Jimus mendukung Wali, sambung Bejo, bukan menjadi kewenangan Bapilu untuk menindaklanjutinya. "Itu kewenangan dari DPP dan DPD. Kalau kami (Bapilu) saat ini fokus pemenangan pasangan Imron-Agus,” tandasnya.