Sulit Untuk Tutupi Biaya Operasional, Harga Garam Anjlok Rp400 Per Kilo
Petani garam merugi di tengah hasil panen yang melimpah, kemarin. Harga garam anjlok hingga Rp400/kg.-dokumen -tangkapan layar
CIRENBON- Harga garam di tingkat petani saat ini anjlok, bahkan kondisi ini sudah terjadi tiga bulan yang lalu.
Harga garam saat ini berada di kisaran Rp400/kg.
Padahal, sebelumnya harga garam di angka Rp600 hingga Rp800/kg.
Petani garam Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan, Ismail Marzuki, mengungkapkan bahwa harga garam saat ini berada di titik terendah yakni Rp400/kg.
BACA JUGA:Persib Jalani Jadwal Padat Selama September, Henhen Bilang Begini
Kondisi ini pun membuat petani kesulitan untuk menutupi biaya operasional, apalagi mendapatkan keuntungan.
“Dengan harga serendah ini, kami kesulitan menutupi biaya operasional, apalagi mendapatkan keuntungan. Informasinya, harga Rp400/kg itu akan turun lagi,” ujar Ismail kepada Radar Cirebon, pada Selasa 3 September 2024.
Menurutnya, harga Rp400/kg pun masih belum bersih. Sebab, petani garam harus membayar upah kuli panggul. Upah kuli panggul ini dari lahan produksi ke tempat penimbang sendiri, per karung ukuran 50 kg antara Rp6-7 ribu, tergantung jarak.
BACA JUGA:Bertandang ke Kandang PSM Makassar, Penyerang Persib Ciro Alves Pasang Target Menang
“Kalau di blok sini upah kuli panggul perkarung Rp6 ribu. Tapi kalau di blok lain yang agak jauh katanya sampai Rp7 ribu per karung,” terangnya.
Senada disampaikan, petani tambak lainnya, Wawan. Menurutnya, harga garam selama ini ditentukan oleh para tengkulak.
Mayoritas petambak sejak dulu punya sangkutan dengan para tengkulak. Alhasil, mereka menjual hasil panen garam ke tengkulak yang bersangkutan.
BACA JUGA:Maju Pilbup Cirebon, Rahim Ingin Wujudkan Kemandirian Pangan, Sandang, dan Papan
“Kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena harga yang menentukan penimbang (tengkulak, red). Sudah biasa kalau sudah banyak garam atau panen raya seperti sekarang ini, penimbang langsung menurunkan harganya,” katanya.