CIREBON-Jajaran DPC PDI P Kabupaten Cirebon diguncang isu tidak sedap.
Dimana, mantan ketua DPC dan juga ketua DPRD H Mustofa SH diisukan mendukung calon lain yakni pasangan calon bupati dan wakil bupati, Wahyu Tjiptaningsih SE MSi atau Ayu dan Solichin (Wali) yang diusung Gerindra, Demokrat, dan PKS.
Isu tersebut buru-buru ditepis Wakil Ketua Ideologi dan Kaderisasi DPC PDIP Kabupaten Cirebon, Jahari.
BACA JUGA:Masyarakat Arum Sari Ancam Boikot Bayar PBB, Ini Penyebabnya
Ia membantah kabar bahwa Jimus gabung ke Wali. Menurutnya, foto Jimus yang menyebar luas bukan berarti mendukung pasangan Wali. Foto yang diambil pun pada Senin 19 Agustus 2024.
Artinya, sambung Jahari, jauh sebelum pendaftaran bacabup-bacawabup ke KPU.
“Keberadaan Jimus saat itu terkait dengan deadlock yang dialami Ayu dalam mencari calon wakil. Koalisi itu sempat mengusulkan nama Jimus sebagai pendamping Ayu,” ujar Ali- sapaan akrab Jahari- Selasa 3 September 2024.
BACA JUGA:Forjakon Sebut Proyek di Pemkot Cirebon Sudah Dikondisikan
Namun, sambung Jahari, pada momen tersebut Jimus memutuskan untuk tidak terlibat dalam pencalonan Bersama Ayu.
“Foto pertemuan itu memang beredar luas, tapi Jimus sudah mengambil keputusan untuk tidak tersedia sebagai calon wakil,” tegasnya.
Jahari menegaskan bahwa Jimus tetap teguh pada pendiriannya untuk tidak mengkhianati PDIP, partai yang telah membesarkan namanya.
“Kami memastikan bahwa Jimus saat ini masih setia sebagai kader PDIP," ungkapnya.
BACA JUGA:Kedua Varietas Tembakau Kuningan Ini Miliki Sertifikasi Tanda Daftar Varietas Lokal Unggul
Jimus sendiri tetap patuh pada keputusan partai yang telah merekomendasikan pasangan Imron-Agus Kurniawan sebagai calon bupati dan wakil bupati dari PDIP.
"Jimus memilih untuk mengikuti aturan partai, dan pada akhirnya Ayu memilih Solichin sebagai bacawabup," jelasnya.