CIREBON- Institut Prima Bangsa (IPB) Cirebon konsisten meloloskan mahasiswanya dalam program Kampus Mengajar.
Pada angkatan ke-8 tahun 2024, IPB Cirebon berhasil meloloskan 12 mahasiswa dalam program tersebut.
Program Kampus Merdeka sendiri merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diprakarsai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI).
BACA JUGA: Jalan di Desa Ini Sudah Puluhan Tahun Rusak Parah
Program ini bertujuan menjembatani mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kampus dan secara langsung terjun untuk berkontribusi ke masyarakat.
Pada Program Kampus Mengajar di IPB Cirebon sendiri terdapat mahasiswa Program Studi Sekolah Dasar (PGSD) atau sejenis ditempatkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan sekolah intervensi prioritas dalam Program KM Angkatan 8.
Penugasan mahasiswa pada sekolah prioritas tersebut akan fokus untuk mendukung program “Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dalam Penguatan Literasi, Numerasi, dan Sains” dari Kemendikbudristek.
BACA JUGA:Laskar Macan Ali Siap Sukseskan Pemenangan Paslon Eti-Suhendrik
Adapun Ke-12 mahasiswa yang lolos adalah Dede Fauziah (PGSD), Arfa Munifah (PGSD), Dea Safitri (PGSD), Siti Atikah (PGSD), Reva Apriliani dan Maritza Putri Nadia (PGSD). Kemudian ada Chaerul Rizki (PGSD), Fauziah Al Fiana (PBI), Shofi Tiyara Amalia (PBI), Siti Musyarofah (PBI) dan Veronika (PBI). Mereka nantinya ditempatkan untuk berkontribusi dalam pengembangan pendidikan di SD, SMP hingga SMK yang tersebar di wilayah Cirebon.
Salah satu mahasiswa yang dinyatakan lolos adalah Chaerul Rizki, mahasiswa Prodi PGSD. Ia berhasil melewati sejumlah tahap yang ditetapkan. Mulai dari seleksi administrasi hingga tes literasi dan numerasi, survey kebhinekaan dan Value Clarification Test (VCAT).
BACA JUGA:Sekdis PUTR Bantah Pernyataan Bacabup Ayu Kalau 70 Persen Jalan dalam Kondisi Rusak
“Setelah dinyatakan lulus, kita langsung terjun ke sekolah yang sudah ditunjuk. Selama 4 bulan itu, kita akan mengembangkan pendidikan di sekolah tersebut," ucap Chaerul Rizki dalam keterangan resmi, pada Jumat 30 Agustus 2024.
Sementara itu, bagi Fauziah Al Fiana, program Kampus Mengajar ini memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dan ikut berkontribusi dalam dunia pendidikan. Dimana, dalam program ini, difokuskan pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi para siswa.
BACA JUGA:DPKP Himbau Masyarakat Tidak Lakukan Pembakaran Lahan atau Sampah
“Kalau dari saya, mungkin akan membuat Pojok Baca di sekolah tujuan. Dengan adanya program Pojok Baca ini diharapkan akan meningkatkan minat baca di kalangan siswa," ujarnya.