Oleh: Fitri Ainurizki SKep*
KASUS tengkes (stunting) menjadi salah satu fokus permasalahan kesehatan di Indonesia, bahkan termasuk dunia.
Tengkes merupakan kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya, sebagai akibat masalah gizi kronis yaitu kekurangan asupan gizi dalam waktu lama.
Di Indonesia, kasus tengkes masih jadi permasalahan besar yang memerlukan penanganan serius dari seluruh pihak.
BACA JUGA:PKB Mulai Fleksibel, Lirik Mohamad Luthfi Setelah Abdullah Syukri Dikabarkan Mundur
Bahkan hingga kini, pemerintah Indonesia telah menjadikan penanganan tengkes menjadi program prioritas nasional yang memerlukan penanganan terintegrasi.
Setiap wilayah gencar melakukan berbagai tindakan untuk melakukan penanganan untuk menekan peningkatan jumlah kasus tengkes.
Jika mencoba menelusuri di internet, banyak bermunculan inovasi sebagai program penanganan stunting.
Meskipun telah banyak inovasi, belum seluruhnya masyarakat mau dan rutin untuk bisa melakukan screening kesehatan, khususnya bagi balita dan ibu hamil.
BACA JUGA:Seluruh Kader Banteng di Majalengka Tetap Solid
Kondisi tengkes bisa mulai dicegah dimulai sejak ibu hamil. Di mana kebutuhan nutrisi selama hamil, kondisi kesehatan ibu semasa hamil juga berpengaruh pada pertumbuhan bayi.
Padahal pemerintah juga telah memfasilitasi layanan kesehatan melalui posyandu atau kader-kader kesehatan lainnya untuk mempermudah melakukan screening.
Hanya masih ditemukan ibu yang enggan rutin ke posyandu dengan alasan kesibukan, tidak ada transportasi bahkan juga enggan repot karena kadang balita takut jika dibawa ke posyandu.
Untuk menyiasati hal tersebut, ada salah satu inovasi unik dengan menciptakan program Posting Dong. Artinya adalah Posko Stop Stunting dengan odong-odong.
BACA JUGA: Museum Topeng Cirebon, Objek Wisata Unggulan, Nikmati 120 Jenis Kesenian Topeng Cirebon