PKB Mulai Fleksibel, Lirik Mohamad Luthfi Setelah Abdullah Syukri Dikabarkan Mundur

Selasa 20 Aug 2024 - 17:27 WIB
Reporter : Raswidi Hendra Suwarsa
Editor : Raswidi Hendra Suwarsa

BACA JUGA:KNPI Majalengka Dukung Salah Satu Balon Bupati, Jajaran Pengurus Mengundurkan Diri

“Kita fokus pelaksanaan muktamar DPP PKB pada 23 Agustus. Setelah itu baru tancap gas lagi," tuturnya.

Ia mengaku, untuk siapa yang nanti akan diposisikan E1 atau E2 di Koalisi KIM Plus PKB, tentunya dibicarakan dengan cara duduk bersama. “Dalam penempatan siapa E1 atau E2, merupakan hasil rembug empat partai koalisi," tandasnya.

PKB BISA SAJA BARENG PDIP
Terpisah, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon Waswin Janata SH mengatakan kesepakatan yang dibangun PDIP dan PKB di tingkat provinsi membawa angin segar untuk PKB Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA:Oki Jadi Pembina Upacara HUT RI ke-79 Bersama Manajemen dan Karyawan Grage Grup

“PDI Perjuangan dan PKB di tingkat provinsi sudah berkoalisi, ini tentu bisa diturunkan di daerah. Artinya jika di Kabupaten Cirebon kalau PDI Perjuangan dan PKB Bersatu, maka hitung-hitungan politiknya sudah selesai, peluangnya sangat besar," ujar Waswin, kemarin.

Infomasi yang ia terima dari DPW PKB, kata Waswin, komunikasi politik yang dibangun untuk mengawinkan PDIP dan PKB sudah dilakukan.

Terlebih di daerah sendiri komunikasi dua partai tersebut sangat cair dan dinamis. Sehingga bukan suatu kemustahilan PKB akan menjadi mitra PDIP untuk membangun Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA:Operasi Patuh Pajak, Karena Tidak Membayar Pajak, BPKPD Pasang Stiker

“Kalau PDIP punya calon bupati, wakilnya bisa dari PKB. Kita sudah bangun komunikasi yang mengarah ke sana. PKB punya 9 kursi, sementara PDIP punya 13 kursi. Dengan modal ini kita optimis kemenangan sudah di depan mata," imbuhnya.

Ia pun menampik kabar bahwa PKB hanya mau di posisi E1. Komposisi untuk mengusung calon, kata dia, merupakan hasil dari komunikasi politik dengan hitung-hitungan yang matang.

“Kalau info yang menyebut PKB harus E1 kan datangnya dari personal, bukan sikap partai. Apalagi PKB tidak bisa mengusung satu paket dan harus berkoalisi. Tentu kita membuka diri untuk diskusi dan berkomunikasi," bebernya.

BACA JUGA:Bawaslu Kuningan Luncurkan Pemetaan Kerawanan Pemilihan Serentak Tahun 2024

Dari DPW pula ia sudah menerima informasi jika Gus Abe, salah satu kandidat calon bupati dari PKB, sudah mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti tahapan pencalonan dari PKB. Sehingga saat ini praktis tersisa para pendaftar yang sebelumnya sudah mendaftar di PKB.

“Abe sudah mundur, begitu informasi yang kita terima dari DPW. Tapi itu tidak berarti apapun kerena kita punya banyak kader yang layak. Apalagi PKB kemarin ketika membuka penjaringan calon, cukup banyak yang daftar," jelasnya.

Di akhir pembicaraan, Waswin menyebut jika DPP atau DPW bisa memilih kader dari internal untuk maju ke eksekutif mendampingi calon dari PDI Perjuangan. Pemilihannya bisa melalui track record atau dari indikator lainnya sehingga layak sebagai representasi kader PKB.

Kategori :