CIREBON- Rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kabupaten Cirebon masih cukup banyak.
Berdasarkan catatan dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), dari jumlah awal rutilahu sebanyak 18.370 unit, perbaikan rutilahu yang sudah terealisasi sekitar 10.411 unit.
Sedangkan target perbaikan rutilahu sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2019-2024 adalah sebanyak 12.200 unit.
BACA JUGA:Ratusan Botol Miras dan 100 Liter Tuak Diamankan Petugas.
“Kalau jumlah rutilahu di Kabupaten Cirebon ada 18.370 unit, tetapi target perbaikan sesuai RPJMD periode 2019-2024 hanya 12.200 unit. Sekarang sudah terealisasi 10.411 unit rutilahu dari periode 2019-2024,” ungkap Sekretaris DPKPP Kabupaten Cirebon, Dra Kartika Sari MM, kemarin.
Dijelaskannya, rutilahu tahun 2024 ini bersumber dari APBD sebanyak 271 unit, Banprov Jabar 120 unit dan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari pusat sebanyak 148. “Totalnya 539 unit rutilahu,” tandasnya.
Lebih lanjut, dikatakan perempuan berjilbab ini, bantuan rutilahu ada yang berasal dari Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) Pagu Indikatif Sektoral (PIS) dan Pokok Pikiran (Pokir) dari anggota dewan.
BACA JUGA:Dapat Rekom PDIP, Karna-Koko untuk Pilbup Majalengka
“Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Cirebon juga ikut membantu perbaikan rutilahu"
"Kalau dari Baznas anggaran Rp15 juta, tapi kalau dari Pemkab Cirebon Rp20 juta,” papar Kartika Sari.
Dijelaskannya, nilai bantuan rutilahu sebesar Rp20 juta sudah termasuk membayar tukang. “Tapi kalau bisa kita budayakan gotong-royong untuk memaksimalkan anggaran tersebut,” ujarnya.
BACA JUGA:Parpol Lain Diprediksi Gabung ke Eti-Suhendrik
Sejauh ini, kata Kartika, masih banyak pihak desa yang tidak melaporkan jumlah rutilahu yang sudah di bantu perbaikan.
“Jika semuanya sudah terlaporkan, saya yakin jumlah bantuan rutilahu sudah melebih target yang telah ditetapkan,” pungkasnya.