Masuk Kawasan Rebana, Pemkab Indramayu Belajar dari Kesuksesan KIT Batang

Sabtu 29 Jun 2024 - 10:25 WIB
Reporter : Raswidi Hendra Suwarsa
Editor : Raswidi Hendra Suwarsa

INDRAMAYU-Dalam rangka untuk menelusuri, dan meniru kesuksesan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Maka, Pemkab Indramayu melakukan studi banding ke Pemerintah Kabupaten Batang.

Dan tujuanya adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Batang, Provinsi Jawa Tengah.

BACA JUGA:Lokasi PSU di Pegambiran Kota Cirebon Tetap Seperti pada 14 Februari 2024

Rombongan dari Pemkab Indramayu ini langsung yang dipimpin oleh Sekda Ir Aep Surahman.

"Saat ini Kabupaten Indramayu berada dalam kawasan Segitiga Emas Metropolitan Rebana"

"Kawasan Rebana ini, merupakan super kawasan ekonomi yang dibangun untuk mengakselerasi laju pembangunan di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Ir Aep Surahman.

BACA JUGA:PSU di TPS 62 Pegambiran: Menentukan Pemilik Kursi Ke-6 Dapil Lemahwungkuk

Maka, guna mendukung Kawasan Rebana tersebut, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Indramayu mengalokasikan 14 ribu hektare lahan sebagai Kawasan Peruntukan Industri (KPI) yang siap menyambut kedatangan investor di Kabupaten Indramayu.

Selain itu, lanjutnya, pendirian KPI sangat penting dalam mengangkat ekonomi masyarakat serta dampak multiplier effect terhadap keberadaan kawasan industri, terutama penyerapan tenaga kerja maupun dampak ekonomi lainya.

BACA JUGA:Tersangka Proyek Alun-alun Pataraksa Kembalikan Kerugian Negara, Proses Hukum Tetap Jalan

Aep berharap, langkah-langkah konkret berikutnya dapat membawa Kabupaten Indramayu dan Kota Batang menuju kesuksesan yang lebih besar dalam pengembangan kawasan industri.

“Pemerintah Daerah berkomitmen dalam berkolaborasi dan saling bertukar informasi untuk mewujudkan pembangunan industri berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Kategori :

Terkait

Minggu 24 Nov 2024 - 18:59 WIB

Hari Tenang, Tertibkan Ribuan APK

Kamis 21 Nov 2024 - 19:27 WIB

Kendalikan Laju Inflasi Daerah