Lepas Landas atau Terhempas di Landasan?

Jumat 21 Jun 2024 - 19:18 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Kebijakan-kebijakan ekonomi Indonesia mengalami perubahan yang radikal di bawah arahan Suharto. Pembangunan dikonstruksikan melalui Rencana Pembangunan Lima tahun (Repelita) sebagai satuan perencanaan yang dilaksanakan selama 30 tahun.

Repelita semata-mata disusun untuk mempertinggi tingkat kehidupan rakyat dengan memperbesar produksi dan pendapatan serta mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional dengan pembukaan kesempatan usaha di seluruh lapangan ekonomi dan sosial.

Pembangunan ekonomi Orde Baru secara umum dapat dibagi ke dalam tiga periode dengan setiap periodenya memiliki kebijakan-kebijakan untuk konteks ekonomi yang spesifik.

Periode-periode tersebut adalah pemulihan ekonomi (1966-1973), pertumbuhan ekonomi secara cepat dan intervensi pemerintah yang semakin kuat (1974-1982), dan pertumbuhan didorong oleh ekspor dan deregulasi (1983-1996).

BACA JUGA:Tahap Pertama, Berkas Pegi Setiawan Masuk Kejaksaan

Orde Baru, yang berfokus pada pembangunan ekonomi, mengawali langkahnya dengan melakukan reintegrasi Indonesia ke dalam ekonomi dunia dengan bergabung kembali ke International Monetary Fund (IMF), Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Bank Dunia.

Hal ini menyebabkan bantuan keuangan mengalir dari berbagai negara ke Indonesia.  Politik konfrontasi Sukarno dengan Malaysia juga dihentikan oleh Orde Baru. 

Hiperinflasi ditekan dengan memberdayakan para teknokrat ekonomi terbaik melalui penyusunan rencana pemulihan ekonomi yang sistematis.

Stabilitas harga dibangun melalui kebijakan yang melarang pendanaan domestik dalam bentuk hutang domestik ataupun pencetakan uang.

BACA JUGA:Haul Sunan Gunung Jati di Museum Bahari Jakarta

Selanjutnya, mekanisme pasar bebas dilaksanakan dengan tindakan membebaskan control pasar melalui implementasi Undang-Undang Penanaman Modal Asing pada tahun 1967 dan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri pada 1968.

Ragam kebijakan itu memberikan insentif lebih untuk para investor yang menyebabkan ekonomi Indonesia tumbuh lebih dari 10% pada 1968.

Indonesia masa Orde Baru sangat diuntungkan oleh dua kali terjadinya oil boom. Yang pertama terjadi pada 1973/1974 ketika Organization of Petroleum-Exporting Countries (OPEC) memotong ekspornya dengan drastis dan menyebabkan kenaikan harga minyak yang besar.

Yang kedua terjadi di tahun 1978/1979 ketika Revolusi Iran mengganggu produksi minyak dan kembali terjadi kenaikan harga yang besar. Hal tersebut menyebabkan pendapatan ekspor Orde Baru dan pendapatan Pemerintah meningkat tajam. 

BACA JUGA:IPB Cirebon Gelar Seminar Internasional

Sektor publik pada akhirnya memainkan peran yang lebih besar dalam perekonomian dengan melakukan investasi-investasi dalam pembangunan daerah, pembangunan sosial, infrastruktur dan pendirian industri-industri (dasar skala besar), diantaranya termasuk industri-industri substitusi impor.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terkini

Jumat 15 Nov 2024 - 22:05 WIB

Bos Lion Air Pimpin Garuda Indonesia

Jumat 15 Nov 2024 - 21:28 WIB

Fokus Percepatan Pengisian Jabatan ASN

Jumat 15 Nov 2024 - 21:26 WIB

Indonesia-Peru Perkuat Kerja Sama