CIREBON-Ada 21 kecamatan yang menjadi langganan kekeringan di wilayah Kabupaten Cirebon.
Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Gegesik, Talun, Klangenan, Tengahtani, Suranenggala, Sedong, Mundu, Panguragan, Palimanan, Ciwaringin, Susukan, Karangwareng, Dukuhpuntang, Kapetakan, Gempol, Waled, Sumber, Ciledug, Beber, Kaliwedi, dan Gunungjati.
“Jadi kita lihat data, 21 kecamatan tersebut tercatat sebagai kecamatan yang mengalami kekeringan dan kita distribusikan air bersih,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Dr Deni Nurcahya.
BACA JUGA:Siraman Rohani, Warga Binaan Lapas Cirebon Dengarkan Khotbah
Untuk itu, sambung dia BPBD melakukan antisipasi dengan menyiapkan surat keputusan (SK) Bupati terkait siaga bencana kekeringan.
Dikatakannya, sejumlah persiapan untuk mengantisipasi kekeringan sudah dilakukan, termasuk berkoordinasi dengan PDAM Tirta Jati terkait dengan bantuan air bersi.
“Kita siapkan mobil tangki untuk distribusi air bersih di daerah yang mengalami kekeringan,” ujarnya.
BACA JUGA:Dianggap Salah Penempatan, 111 P3K Ngadu ke Gedung DPRD Majalengka
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran untuk antisipasi kebakaran lahan dan perkebuhan di tengah puncak musim kemarau.
“Bahaya kebakaran di musim kemarau juga harus kita antisipasi, termasuk mempersiapkan peralatan dan berkoordinasi dengan Damkar,” katanya.
Terkait dengan SK Bupati tentang siaga kekeringan, Deni menyatakan, sudah disiapkan dan tinggal finalisasi.
BACA JUGA:Keluarga Pegi Setiawan Apresiasi Sikap Presiden Jokowi
Sementara itu, Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda, BPBD Kabupaten Cirebon, Juwanda menambahkan, wilayah Kabupaten Cirebon sudah memasuki musim kemarau.
Dikatakannya, berdasarkan informasi dari BMKG menyebutkan, awal Juni sudah masuk musim kemarau menuju puncaknya di bulan Agustus 2024.
Menghadapi bencana kekeringan ini, pihaknya melakukan antisipasi dengan menyiapkan SK kesiapsiagaan bencana kekeringan.