Diprediksi Tiga Poros Koalisi

Senin 27 May 2024 - 19:11 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

MAJALENGKA - Dalam menghadapi pesta demokrasi Pilkada Kabupaten Majalengka pada 27 November 2024, dinamika koalisi partai politik sudah mulai terbentuk.

Meskipun KPU baru akan membuka pendaftaran pada Agustus 2024 mendatang, namun partai-partai telah menjajaki peluang dan strategi untuk mengusung calon Bupati dan Wakil Bupati periode 2024-2029.

Adi Junadi, Pemerhati Komunikasi Politik Kabupaten Majalengka, mengemukakan bahwa berdasarkan hasil Pemilu 2024, bakal ada tiga poros koalisi yang diprediksi akan terbentuk.

Pertama, menurutnya, PDIP sebagai partai pemenang dengan 15 kursi berpeluang mengusung kembali Dr H Karna Sobahi MMPd, yang juga mantan Bupati dan Wakil Bupati dua periode.

BACA JUGA:Terancam Hukuman Seumur Hidup

"Koalisi dengan PAN yang meraih 5 kursi menjadi strategi logis, dengan mencalonkan Sherly Kusuma, istri Ketua DPD PAN Majalengka Rona Firmansyah, sebagai calon wakil bupati. Perpaduan ini menawarkan kombinasi wilayah selatan dan pusat, yang dapat menjadi kekuatan signifikan," ungkap Adi.

Dosen FISIP Universitas Majalengka (Unma) ini menjelaskan bahwa poros koalisi kedua diprediksi akan terbentuk dari Golkar yang saat ini meraih 7 kursi, Gerindra 5 kursi, dan Demokrat 1 kursi.

Mereka diperkirakan akan mengusung Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka, Drs H Eman Suherman MM sebagai calon bupati.

Untuk memperkuat basis dukungan, Eman Suherman harus mencari calon wakil bupati dari wilayah utara atau timur Majalengka yang berasal dari partai koalisinya.

BACA JUGA:Hakim PN Jakpus Minta KPK Bebaskan Gazalba Saleh dari Tahanan Karena Ini

Terakhir, koalisi PKS (7 kursi), PKB (6 kursi), dan PPP (4 kursi) diperkirakan akan mengusung Nurhasan Zaidi, anggota DPR RI periode 2019-2024, sebagai calon bupati.

Tidak lupa politisi senior seperti nama Pepep Saepul Hidayat, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, yang juga diprediksi akan menjadi calon wakil bupati.

"Kombinasi ini menawarkan perpaduan wilayah kota dan selatan Majalengka," bebernya.

Dalam kontestasi Pilkada Majalengka 2024 ini, strategi koalisi menjadi faktor krusial. Masing-masing poros harus mempertimbangkan dengan cermat pemetaan wilayah, basis massa, serta kombinasi calon yang dapat menarik dukungan luas dari berbagai segmen masyarakat Majalengka.

BACA JUGA:Masih Enggan Turunkan PBB

Tags :
Kategori :

Terkait