Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon menilai, program strategis Pemerintah Kabupaten Cirebon selama empat tahun terakhir terlihat stagnan. Pasalnya, tak ada perubahan signifikan menjelang akhir masa jabatan bupati.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon R Hasan Basori MSi mengatakan, jika dilihat berdasarkan perolehan data sistematika atau output yang diberikan kepada DPRD memang ada kenaikan. Tapi secara global, pihaknya menilai, program strategis itu masih relatif stagnan. “Artinya, belum ada perubahan signifikan direncana program strategis,” kata RHB begitu akrab disapa kepada Radar Cirebon, kemarin.
Melihat kenyataan itu, pihaknya akan tetap fokus bagaimana mengoptimalkan potensi daerah. Terus menggedor kinerja SKPD. Khususnya yang menjadi mitra kerjanya. Kemudian mendorong SKPD melakukan penguatan dengan pihak swasta dalam mendukung isu strategis.
“Sejatinya penguatan itu harus dilakukan oleh OPD-OPD yang lain dengan pihak swasta dalam mendukung isu strategis. Itu pun harus kita optimalkan,” terangnya.
BACA JUGA:Pengambilan Siltap Dialihkan ke BKJ dan BCJ Dinilai Optimalkan PAD
Politisi PKB itupun memaparkan, apa yang diperlihatkan dalam tayangan Cirebon Berprestasi dalam Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi (Harjad) ke-542 sebenarnya mengindikasikan banyak problem yang belum tuntas selama periode kepemimpinan Imron-Ayu.
Misalnya, kata RHB, persoalan jalan berlubang, menumpuknya sampah, banjir dan lainnya. Semuanya itu membutuhkan pembiayaan. Aspek itulah kata Hasan yang sedang difikirkan komisi II saat ini.
Makanya setelah transisi Covid, kemudian di tahun 2024 ini masuk tahun politik, komisi II akan tetap fokus mengevaluasi total terhadap program-program yang akan dilakukan oleh SKPD. “RPJMD terakhir RPJP yang akan datang supaya lompatannya lebih maksimal,” pungkasnya. (sam)