CIREBON - Partai Golkar Kota Cirebon segera melakukan rapat pleno penjaringan bakal calon walikota yang akan diusung pada Pilwalkot 27 November mendatang.
Sebagai peraih kursi terbanyak hasil Pileg 2024 tingkat Kota Cirebon, menjadikan Golkar sebagai primadona untuk kendaraan politik tokoh internal maupun eksternal. Tentunya yang punya potensi elektoral memenangkan Pilwalkot Cirebon.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon Andrie Sulistio SE menjelaskan, dalam waktu dekat ini, proses penjaringan bakal calon walikota yang akan diusung Golkar, akan segera dilakukan.
“Sesegera mungkin kita akan mengadakan rapat pleno penjaringan baka calon walikota Cirebon. Mungkin setelah selesai tahapan rekapitulasi suara pileg oleh KPU Kota Cirebon,” ujar Andri, Senin (4/3).
BACA JUGA:36 Persen Remaja Putri Menderita Anemia
Menurutnya, dengan capaian enam kursi di parlemen, Golkar mau tidak mau harus mengusung calon E1 (walikota), bukan lagi mendukung calon wakil walikota seperti pilwalkot sebelumnya. Serta yang lebih penting lagi, targetnya memenangkan pilwalkot.
Dalam penjaringan baka calon walikota tersebut, Partai Golkar akan terbuka menjaring tokoh dari internal maupun eksternal partai, yang mempunyai sejumlah keiteria untuk dipertimbangkan diusung di pilwalkot.
Mengenai siapa yang akan diusungnya, nanti DPD Golkar Jawa Barat yang akan menggodoknya.
Untuk ditetapkan rekomendasinya oleh DPP Partai Golkar.
BACA JUGA:Pantai Baro Gebang Kembali Jadi Lokasi Pengamatan Hilal
“Golkar hari ini terbuka, siapa saja yang punya kompetensi, kualitas, elektoral, serta mau membangun partai Golkar bersama-sama di Kota Cirebon,” terangnya.
Adapun nama yang saat ini muncul yakni Effendi Edo dan Heri Hermawan. Ke depanya tidak menutup kemungkinan akan muncul nama-nama lain yang dirasa cukup baik elektoral, karena Golkar maunya menang.
“Kita lihat ke depan, tidak dikunci di hari ini,” ungkapnya.
Mengenai siapa yang akan diusungnya, nanti DPD Golkar Jawa Barat yang akan menggodoknya. Untuk ditetapkan rekomendasinya oleh DPP Partai Golkar. Golkar tingkat Kota hanya bisa mengusulkan, tetap pekomendasi terbitnya dari atas. (azs)