Pantai Baro Gebang Kembali Jadi Lokasi Pengamatan Hilal

LANGGANAN: Pantai Baro Gebang Kabupaten Cirebon jadi salah satu lokasi pengamatan hilal dalam penentuan awal Ramadan. Tampak warga menikmati suasana Pantai Baro yang sudah ditata.-dok-radar cirebon

CIREBON-Pantai Baro Gebang kembali menjadi lokasi pengamatan hilal untuk menentukan awal Ramadan yang diselenggarakan oleh Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Kabupaten Cirebon. 

Pengamatan hilal ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada Minggu sore (10/3) mendatang. 

Ketua Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Kabupaten Cirebon, DR KH Samsudin MAg, menyampaikan hal tersebut kepada Radar Cirebon, kemarin. 

“Kami akan melakukan pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadan. Untuk Kabupaten Cirebon rencananya akan dilaksanakan di Pantai Baro Gebang minggu depan, tepatnya tanggal 10 Maret 2024,” ujarnya.

BACA JUGA:Polresta Cirebon Bekuk Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi

Samsudin menjelaskan, Pantai Baro Gebang telah lama menjadi lokasi yang sangat cocok untuk melakukan pemantauan hilal dalam menentukan awal Ramadan atau Idul Fitri.

“Pantai Gebang sangat bagus untuk pengamatan hilal karena luas dan posisinya memungkinkan melihat jarak cukup jauh dengan menggunakan teleskop, sehingga tidak terhalang oleh bangunan atau hal-hal lainnya,” katanya. 

Namun, Samsudin menyayangkan bahwa cuaca yang sering mendung di Pantai Gebang pada sore hari dapat menghalangi pengamatan hilal.

“Cuaca yang mendung sering menghalangi pemantauan hilal, sehingga jarang kita bisa melihat hilal di Gebang,” ujarnya.

BACA JUGA:Jadwal UTS Terpaksa Mundur

Samsudin juga mengungkapkan, adanya aturan baru dalam pemantauan dan pengamatan hilal untuk menentukan awal Ramadan tahun ini.

“Ini merupakan kesepakatan Menteri Agama Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Brunei, dan negara-negara lainnya, dimana batas minimal hilal terlihat sekarang adalah 3 derajat, meningkat dari sebelumnya yang hanya 2 derajat,” ungkapnya.

Menurut Samsudin, aturan baru tersebut tentu akan menyulitkan pemantauan dan pengamatan hilal. “Karena sekarang harus di atas 3 derajat, sedangkan sebelumnya sudah bisa ditentukan awal Ramadan atau Idul Fitri jika di atas 2 derajat,” tambahnya. (den)

Tag
Share