Terutama, di daerah yang tidak ada angkot yang melintas.
Sehingga, para orang tua melepaskan anaknya membawa motor sendiri ke sekolah.
Salah seorang orang tua berinisial YN, warga Kecamatan Panguragan membiarkan anaknya membawa motor sendiri ke sekolah.
Awalnya, saat anaknya kelas satu, Ia antar jemput ke sekolah tempat anaknya belajar.
Namun, setelah anaknya kelas tiga SMP, dan sudah berkendara sendiri.
Ia pun melepas anaknya berangkat sendiri ke SMP.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, DLH Pangkas Pohon
“Kalau antar jemput terus, capek. Kami banyak kerjaan rumah. Jadi anak berangkat sendiri. Sudah kelas tiga juga,” katanya.
Dikatakan NY, pada Zaman dulu anak SMP banyak yang naik angkot dan pakai sepeda.
Namun, seiring berkembang zaman, angkot mulai sulit, bahkan sudah tidak ada.
Sehingga, anak SMP harus antar jemput.
“Sekarang sudah banyak yang bawa motor sendiri,” imbuhnya.