Badan Meteoroligi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada sembilan kali gempa susulan yang berpusat di Kabupaten Sumedang pada Minggu (31/12/2023). Gempa susulan itu terjadi sejak Minggu hingga Rabu (3/1/2024).
Adapun gempa yang pertama terjadi pada Minggu LALU itu terjadi pada pukul 14.35 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,1. Pada hari yang sama, tepatnya pada pukul 15.38 WIB, gempa kembali terjadi dengan kekuatan 3,4 magnitudo yang disusul dengan gempa berkekuran 4,8 magnitudo pada pukul 20.43 WIB.
Sumedang kembali diguncang gempa pada pukul 22.23 WIB di hari yang sama dengan kekuatan magnitudo 2,9. Lalu, pada hari Senin, gempa kembali mengguncang dengan magnitudo 2,4 pada pukul 03.47 WIB, disusul dengan kekuatan 4,5 magnitudo pada pukul 20.46 WIB. Pada hari Selasa, gempa hanya sekali terjadi pada pukul 14.35 WUB dengan kekuatan 2,7 magnitudo.
Sementara pada Rabu, gempa tercatat sudah dua kali terjadi yakni pada pukul 01.42 WIB dengan kekuatan magnitudo 2,3 dan pada pukul 15.34 WIB dengan kekuatan 2,4 magnitudo.
BACA JUGA:Ribuan Isu Hoaks Tertangani
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, magnitudo gempa memang masih fluktuatif atau naik turun. Namun, menurutnya, gempa paling besar sejauh ini sebesar 4,8 magnitudo yang terjadi menjelang momen pergantian tahun.
“Dinamis, sempat menurun tapi puncaknya di tahun baru, di 4,8. Sampai sekarang tidak ada yang melebihi 4,8 itu saat tahun baru, ke sini mah di bawah 4,8,” kata Herman, Kamis (4/1).
Ia menambahkan, pihaknya sudah menyediakan posko evakuasi bagi warga yang terdampak. Posko itu berada di wilayah Sumedang Utaram tepatnya di Babakan Hurip dan Cimalaka, Selain itu, adapula tenda bagi para pengungsi yang berdiri di depan RSUD Sumedang.
Belum diketahui secara pasti angka jumlah pengungsi. “Untuk pengungsi di lapangan, sementara kami pasang tenda itu Sumedang Utara di Babakan Hurip dan Cimalaka. Ini saya baru dari desa Padasari di Cimalaka,” ucapnya. (jpnn)