Indonesia menempati peringkat kelima populasi terbanyak pasien DM pada rentang 20–79 tahun di dunia.
Data Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensi DM yang terus meningkat, dari 10,9% pada tahun 2018 menjadi 11,7% pada tahun 2023.
DM juga merupakan penyakit tertinggi penyebab kematian ketiga di Indonesia tahun 2016 dan angka Disability Adjusted Life Years (DALY) Lost tertinggi pada tiga decade terakhir.
Sementara prevalensi Diabetes Melitus di Jawa Barat sebesar 1,7 dibawah nilai nasional 2,0 berdasarkan hasil riskesdas tahun 2018, akan tetapi menurut Survei Kesehatan Nasional tahun 2023, prevalensi DM di Jawa Barat meningkat menjadi 2,0 walaupun masih dibawah nilai nasional yang 2,2. 896 Kota Cirebon merupakan wilayah tertinggi prevalensi DM di Jawa Barat dengan nilai 3,8.
BACA JUGA:Komitmen Bersih dari Korupsi
Diabetes melitus juga merupakan salah satu penyakit kronis penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Menurut data dari Institude for Health Metrics and Evaluation bahwa diabetes merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi ke 3 di Indonesia tahun 2019 yaitu sekitar 57,42 kematian per 100.000 penduduk.
Data International Diabetes Federation (IDF) mendapati bahwa jumlah penderita diabetes pada 2021 di Indonesia meningkat pesat dalam
sepuluh tahun terakhir. Jumlah tersebut diperkirakan dapat mencapai 28,57 juta pada 2045 atau lebih besar 47% dibandingkan dengan jumlah 19,47 juta pada 2021.
Gula bukanlah hal yang harus dihindari tetapi konsumsinya yang perlu dibatasi agar tidak berlebihan. Salah satu solusinya adalah dengan memilih makanan yang sehat dan rendah gula.
BACA JUGA:Tertib Arsip Tingkatkan Pelayanan Publik
Makanan dan minuman bukan berarti menghindari gula sama sekali untuk pencegahan Diabetes Mellitus, akan tetapi masyarakat harus mulai bijak dalam memilih makanan dan minuman sehari-hari untuk terhndar dari kejadian penyakit Diabetes Mellitus yang semakin meningkat prevalensinya saat ini.
Beberapa trik yang dapat dilakukan adalah di antaranya membaca kandungan gula pada makanan dan minuman dalam kemasan, mengganti manis dengan rasa manis yang kandungan glukosanya lebih rendah, misalnya dibandingkan gula pasir maka gula merah mengandung kadar glukosa lebih rendah.
Untuk beberapa orang yang memiliki resiko terhadap munculnya penyakit diabetes melitus, harus memiliki konsen yang lebih tinggi agar resiko itu tidak muncul.
Di antara faktor resiko tersebut adalah memiliki factor keturunan misalnya ayah/ibu yang didiagnosa diabetes mellitus, kegemukan, usia lebih dari 40 tahun, merokok dan orang dengan minim aktifitas fisik.
BACA JUGA:Komitmen Wujudkan Tata Ruang Lebih Baik
Apabila orang dengan minimal satu faktor resiko itu ada pada dirinya maka berusahalah untuk menurunkan faktor risiko lainya.