Etika

Jumat 06 Dec 2024 - 17:17 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Dia tidak akan menyisakan makanan. Dia akan mengambil makanan yang terjatuh, membersihkannya dan memakannya.

“Sesungguhnya setan bersama kalian dalam segala keadaan, sampai-sampai setan bersama kalian pada saat makan. Oleh karena itu, jika makanan kalian jatuh ke lantai maka kotorannya hendaknya dibersihkan kemudian dimakan dan jangan dibiarkan untuk setan. Jika sudah selesai makan maka hendaknya jari jemari dijilati karena tidak diketahui di bagian manakah makanan tersebut terdapat berkah” (HR Muslim no 2033 dan Ahmad 14218).

Anna dan istrinya belum memutuskan akan makan apa hari itu. Alhamdulillah anak Anna mengajak makan siang. Dia telah memilihkan tempat makan yang baik, halal.

Anna, istri, dan anaknya mendapatkan tempat di pojok. Rumah makan itu cukup enak tempatnya. Anaknya memilihkan makanan untuk dirinya dan istrinya.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Landa Wilayah Indonesia, BMKG: Terjadi hingga April 2025

Tiba-tiba Anna mendengar suara perempuan yang cukup keras. Ternyata di sebelah meja Anna, 3 orang perempuan sedang berbincang ria.

Suaranya cukup keras. Mereka berbicara seperti di rumahnya sendiri. Mereka tidak menyadari sedang berada di ruang terbuka, ruang milik bersama. Mungkin juga mereka telah terbiasa berperilaku seperti itu.

Pesanan Anna tiba. Kami makan dengan menatap makanan di hadapan. Kami makan disertai obrolan yang sebenarnya tidak ingin kami dengar.

Kami biasa makan disertai dengan obrolan seperlunya. Obrolan pendek-pendek di sela kunyahan. Anna membiasakan, mengusahakan berbincang ringan pada saat makan bersama.

BACA JUGA:Bantu Balita, Lakukan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting

Obrolan itu sebagai “bumbu penyedap” makanan. Anna berusaha untuk tidak mendengar dengan berfokus pada makan.

Sayang telinga ini terbuka. Anna membayangkan jika telinga ini bisa menutup setiap ada suara yang buruk dan terbuka pada saat  ada suara yang baik.

Mereka,  3 orang perempuan (tetangga meja sebelah Anna) terus mengobrol sambil makan. Suara itu keras. Tawa mereka juga keras.

Topik pembicaraan cukup seru juga. Tampaknya mereka mengikuti perkembangan berita. Mereka berbicara masalah politik, kenaikan gaji guru, kajian, anak-anak mereka yang bersekolah, teman-teman mereka juga dibicarakan, dan pembunuhan yang baru saja terjadi juga dibicarakan.

BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis Dianggarkan Rp10 Ribu Per Siswa, Begini Tanggapan Mendukbangga

Banyak obrolannya yang tidak “nyambung” dengan memori Anna. Alhamdulillah Anna tidak tertarik dengan obrolan itu. Sejak lama Anna hanya menonton segala hal yang berguna.

Tags :
Kategori :

Terkait